Kritikus Sastra

591 112 1
                                    


"Aku sempat ragu kamu pecinta puisi."

"Karena aku nggak bisa menulis? Atau karena aku nggak pernah duduk mengamati senja dengan secangkir kopi panas diiringi playlist indie?"

"Sama sekali bukan."

"Lalu?"

"Pecinta puisi seharusnya mengerti jelas bahwa tak semua perlu dimengerti, tak semua perlu diartikan, untuk jatuh cinta padanya. Pecinta puisi tahu bahwa nggak semua bait bisa dia jelaskan, mereka tahu bahwa tidak semuanya harus bisa dijelaskan untuk jadi indah."

"Maksudmu?"

"Kamu pecinta puisi. Seharusnya kamu tahu, bahwa terkadang kita nggak perlu dijelaskan, kadang kita nggak perlu dimengerti, kamu nggak perlu memaksa untuk mengartikan kita, supaya kamu bisa memandang kita indah. Tapi kamu nggak pernah mengerti itu."

"Ta—"

"Itu kenapa kamu nggak lagi bisa mengapresiasi kita."

Percakapan yang Tidak Seharusnya ADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang