5

5.7K 733 83
                                    

Happy reading

***

Dua minggu sudah Xiao zhan tinggal bersama Wang yibo, hubungan keduanya pun lumayan membaik. Kendati tidak ada perubahan yg tampak jelas namun Wang yibo sudah terbiasa dengan kehadiran pemuda yg menjadi penghuni baru di Apartemennya ini.

Malam menjelang larut, ketika Wang yibo tiba ditempatnya. Seperti biasa, pemuda manis bermole itu masih setia menunggunya hingga tertidur dimeja makan.

"Gege baru pulang?" Tanyanya sambil mengusak kedua matanya yg setengah mengantuk.

"Mn. Aku akan panaskan dulu sebentar." Xiao zhan menaruh makanannya didalam microwave. Sementara itu Wang yibo masuk kedalam kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.

"Kau tidak harus selalu menungguku untuk makan malam." Ujarnya ketika keduanya sudah duduk bersama untuk memulai makan malam.

"Aku tidak suka makan sendiri. Dirumah aku selalu makan dengan ditemani kakek."

"Itu kan dirumahmu, kau harus membiasakannya mulai sekarang, kalo aku tidak sempat pulang, apa kau akan terus menunggu dan tidak makan."

"Sepertinya iya, ato mungkin aku akan mencari teman untuk makan diluar." Cengirnya yg dihadiahi lirikan tajam oleh pria itu.

"He...he... aku bercanda kok." Xiao zhan terkekeh setelah melihat reaksi pria didepannya ini.

"Makan, dan jangan berisik!" Tegurnya lalu menyantap makanan tersebut. Lambat laun Wang yibo mulai terbiasa dengan semua makanan yg dimasakkan oleh pemuda itu untuknya, malah ia jadi ketagihan sepertinya.

.
.
.

Drama yg diperankan Wang yibo sudah ditentukan jadwal penayangannya. Dimana para pemerannya mulai disibukkan dengan serangkaian acara untuk mempromosikan drama yg mereka bintangi.

 Dimana para pemerannya mulai disibukkan dengan serangkaian acara untuk mempromosikan drama yg mereka bintangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan membawa kantong berisi makanan, Xiao zhan melangkah masuk ke gedung stasiun TV.

"Dia dimana sih?" Gerutunya ketika sulit menemukan keberadaan pria tersebut. Bukan keinginan Xiao zhan pergi kesini, melainkan atas suruhan pria itu sendiri yg menyuruhnya datang kemari untuk membawakannya makanan.

"Kau dimana?" Itu Paul yg menghubunginya

"Aku sudah didalam gedung, kalian dimana?"

"Kami dilantai 3, diruang studio 4. Maaf aku tidak bisa menjemputmu, aku sedang ditoilet. Sakit perut."

"Ih, jorok!" Ucapnya sebelum menutup sambungan tersebut. Xiao zhan pun mengikuti apa yg dikatakan Paul barusan, pemuda itu mulai memasuki Lift menuju lantai 3.

Jangan Benci, Nanti BUCIN. (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang