"Sebenarnya kita mau ke mana sih yang?" Tanya Shotaro kepada Sungchan.
Sehabis pulang sekolah, Sungchan mengajak Shotaro untuk pergi ke suatu tempat, tanpa memberi tau kepada Shotaro, mereka ingin pergi ke mana.
Kata Sungchan, Shotaro ikut aja! Tidak perlu tau mau ke mana mereka. Katanya, Sungchan perlu Shotaro, supaya dia tidak kalap lagi.
"Kau ikut aja ya sayang. Aku butuh kamu untuk ada di samping aku." Pinta Sungchan.
Shotaro menganggukkan kepalanya mengerti. "Aku akan selalu ada di samping kamu sayang. Tapi tidak bisakah kau memberi tau kita ke mana?" Tanya Shotaro yang sangat penasaran.
"Kau juga akan tau, setelah kita sampai." Balas Sungchan, yang masih mengenggam dan mengelus tangan Shotaro.
"Kau sedang ada masalah?" Terka Shotaro.
Shotaro sudah hapal kalau Sungchan tidak jelas seperti ini, tandanya dia sedang ada masalah.
"Cerita sayang. Kau tau-kan kalau aku tidak suka kau berbohong? Kau juga belum menjelaskan mengenai masalah tadi. Kenapa tiba-tiba berkelahi, heum?" Tanya Shotaro dengan lembutnya.
Sungchan menatap Shotaro ragu. Ia ragu untuk berbicara secar terus terang, atau malah diam dan tidak memberi tau permasalahan yang sedang menimpa keluarganya?
Jujur saja, Sungchan tidak mau kedua orang tuanya bercerai. Tidak ada anak yang mau kedua orang tuanya bercerai. Sejahat apapun kedua orang tuanya kepada anak-anaknya, sang anak tetap tidak mau melihat orang tuanya pisah. Apalagi dampak perpisahan itu mengharuskan mereka berlima berpisah.
"Kenapa tadi heum?" Tanya Shotaro sekali lagi. Shotaro tidak ingin melihat Sungchan memendam masalahnya sendiri.
Karena Shotaro tau kalau memendam masalahnya sendiri itu tidak enak. Memendam masalah sendiri, akan berdampak pada kesehatan mental Sungchan. Shotaro tidak mau hal itu terjadi kepada Sungchan.
"Aku bertengkar karena ketiga senior itu, karena senior itu yang lebih dulu mencari masalah denganku." Ujar Sungchan, yang langsung menggeretakkan giginya, begitu mengingat kejadian tadi.
Melihat Sungchan yang seperti ini, Shotaro tidak diam saja. Ia langsung mengelus punggung tangan Sungchan.
"Aku tau, kau tidak mungkin menyerang seseorang, apabila orang itu tidak memancing amarah-mu." Ujar Shotaro, berusaha menenangkan Sungchan.
"Ketiga senior itu bilang kalau Eomma-ku itu murahan, yang suka jalan dengan banyak-nya pria. Aku tidak terima itu. Aku langsung saja memukul rahangnya. Tapi bukannya malah diam, mereka malah menyerangku." Lanjut Sungchan, menceritakan kejadian tadi.
"Tiba-tiba senior berkata seperti itu?" Tanya Shotaro.
Sungchan menganggukan kepalanya. "Iya tiba-tiba. Tidak ada angin maupun hujan, dia berkata seperti itu. Padahal aku tidak mempunyai masalah apapun sama mereka." Ujar Sungchan.
"Lalu, kau kemari ingin membutikan ucapan ketiga senior itu?" Terka Shotaro yang sukses membuat Sungchan terdiam.
Bagaimana bisa Shotaro tau kalau dia ke sini itu untuk membuktikan ucapan ketiga para senior itu?
Iya, tadi ketiga seniornya berkata kalau Eomma-nya biasa bertemu dengan banyak pria, di salah satu resaturant terkenal di dekat taman kota.
Sungchan yang paling tidak suka berbicara tanpa bukti pun ingin membuktikan. Ingin membuktikan kalau perkataan mereka itu salah. Eomma-nya tidak mungkin seperti itu!
"Senior itu berkata apa?" Tanya Shotaro lagi.
"Dia--dia berkata kalau Eomma-ku sering bertemu dengan para pria, di restaurant terkenal di taman kota." Ujar Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVORCE - JAEYONG, MARKHYUCK, NOREN, SUNGTARO, TAEGYU
FanfictionINI CERITA KHUSUS JUNG FAMILY! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA DENGAN FAMILY ATAU CERITA INI? DILARANG UNTUK KOMEN NEGATIF BAIK DIKOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA BAGI PARA MEMBER, JUNG JAEHYUN, LEE TAEYONG, MARK LEE, LEE JENO, CHOI BEOMGYU, JUN...