9. Why Are You Fighting?

616 28 0
                                    

"Jangan berbicara sembarangan Jung Sungchan!" Peringat Jeno, menatap Sungchan penuh peringatan.

Sungchan mendecih, begitu mendengar ucapan Jeno. "Aku tidak mengada Jung Jeno! Aku melihatnya sendiri dengan mata kepala-ku sendiri! Kau bisa tanya Shotaro kalau tidak percaya! Kenapa kau selalu membela-nya?!" Teriak Sungchan marah kepada Jeno.

Kenapa Jeno tidak percaya apa yang dia ucapkan? Dia tidak mungkin bertingkah seperti ini, kalau Eomma-nya tidak berbuat kesalahan.

Dari dulu Sungchan selalu memihak Eomma-nya dan selalu menyalahkan Appanya karena tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya.

Sungchan bahkan membenci Appa-nya sendiri karena telah membuat Eomma-nya menderita.

Tapi apa yang ia dapat dari kebencian dirinya kepada sang Appa? Pengkhianatan yang Eomma-nya lakukan. Orang yang selalu ia bela, ternyata yang merusak kebahagian keluarganya.

"Karena aku tau yang sebenarnya!" Teriak Jeno juga.

"Apa yang kau tau?! Kau tidak tau apa-apa Hyung!" Geram Sungchan.

"Aku tau! Ak--"

"Kau tidak tau ap--"

"Aku tau karena aku melihat Appa-mu yang tengah berselingkuh dengan seorang wanita di kedai tadi!" Teriak Jeno, memotong ucapan Sungchan.

Sungchan terkekeh mendengarnya. "Kalau kau ingin membela Eomma-mu, silahkan. Tapi jangan sekali-kali kau menjelekkan Appa-ku, hanya untuk membersihkan nama baik Eomma-mu!" Peringat Sungchan.

"Untuk apa aku mengada! Aku melihatnya sendiri! Appa-mu yang sedang berjalan dengan seorang wanita bernama Lee Naeun, di sebuah kedai Hongdae!"

*bugh* satu pukulan mendarat di rahang Jeno.

"Brengsek! Sudah aku katakan kalau jangan membawa Appa-ku yang tidak bersalah!" Peringat Sungchan.

Taeyong sudah tidak tau apa yang harus ia lakukan saat ini. Kedua anaknya saling pukul satu sama lain.

"Hyung!" Teriak David yang baru saja masuk ke dalam rumah, melihat kedua abangnya yang tengah adu mekanik; alias saling pukul.

Kedua anak yang memegang sabuk hitam di Taekwondo, sedang saling pukul saat ini. Sementara sang Eomma yang terus meraung seraya menangis, agar kedua anaknya berhenti.

David yang masih kecil pun tidak tau harus berbuat seperti apa. Ia langsung berlari memeluk sang Eomma yang tengah menangis ketakutan.

"Eomma gwenchana. Ada David di sini." Ujar David.

Satu ide terlintas di pikiran David. David langsung saja menelepon Markeu untuk segera datang.

"Hallo Dave, ada apa?" Tanya Mark di sebrang telepon.

"Hallo hyung--hyung, cepat pulang lah. Jeno Hyung sama Sungchan Hyung tengah berkelahi. Eomma sedang bersama David saat ini. Eomma sangat ketakutan Hyung. David juga takut." Ucap David yang terbata karena sedang takut saat ini.

"Mereka tengah bercanda kali Dave. Biasanya kan Dave sering melihat Jeno hyung tengah berkelahi dengan Beomgyu Noona." Ujar Mark, yang berusaha menyikapi ini dengan santai.

"Ani hyung. Mereka berkelahi saling pukul. Muka Jeno Hyung dan Sungchan Hyung sudah berdarah satu sama lain. Tapi mereka tidak mau berhenti. Dave takut Hyung."

Mark yang ada di sebrang telepon sana panik bukan main. Pasalnya Jeno dan Sungchan itu tidak pernah berkelahi. Paling kalau yang sering berkelahi itu Jeno sama Beomgyu, namun tidak sampai tahap adu mekanik.

"Dave tenang ya sayang. Saat ini Hyung sedang dalam perjalanan pulang. Lebih baik sekarang Dave bawa Eomma pergi, agar Eomma tidak terkena pukulan." Ujar Mark, memberikan perintah kepada David.

David mengangguk mengerti. Ia segera menuruti perintah Mark, dengan membawa Taeyong pergi.

Namun Taeyong tidak mau beranjak dari tempatnya, dan itu membuat David frustasi.

"Eomma, ayo kita pergi ke dalam. Kata Mark Hyung, David harus membawa Eomma ke dalam." Ucap David, kepada sang Eomma yang terus diam.

"Hyung, Eomma tidak mau bergerak." Ucap David yang sudah gemetar takut.

"David jaga Eomma ya. Sebentar lagi hyung sampai." Ucap Mark, lalu mematikan ponselnya secara sepihak.

David memeluk Eomma-nya lebih erat, yang sedang menangis.

"Hyung, udah. Eomma menangis karena kalian berdua. Eomma sedih sekaligus takut melihat kalian berdua seperti ini. Sudah Hyung." Pinta David, yang masih berusaha menghentikan perkelahian kedua abangnya.

"Jung Jeno! Jung Sungchan! Hentikan!" Teriakan bass yang menggelegar di seluruh ruangan, sukses membuat Jeno dan Sungchan berhenti.

Di sana, di depan Jeno dan Sungchan sudah terdapat Jaehyun yang tengah berjalan menghampiri mereka.

"Apa-apaan kalian ini! Berkelahi di depan Eomma kalian? Kalian tidak melihat Eomma kalian sudah menangis dan bergetar ketakutan?!" Ujar Jaehyun kepada kedua anaknya, seraya menatap Taeyong yang sedang di peluk David.

"Bukan hanya Eomma! Kalian juga sudah membuat David ketakutan! Apakah sopan bersikap seperti itu di hadapan orang tua kalian?!" Sambung Jaehyun, yang langsung memeluk Taeyong dan David.

Jeno yang melihat itu pun mendecih tak suka. "Tch! Pura-pura sok baik, padahal dia sendiri yang telah membuat Eomma menangis!" Sarkas Jeno yang sudah sangat lelah melihat tingkah Jaehyun.

"Tch. Pura-pura tersakiti, padahal dia sendiri yang menyakiti." Balas Sungchan, menatap Taeyong jengah.

"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Jaehyun.

"Tentu saja karena dirimu. Tidak usah sok baik dengan Eomma-ku." Ujar Jeno, menatap nyalang Jaehyun.

"Yak! Sudah aku katakan bukan?! Jangan menjelekkan nama Appa-ku, kalau kau ingin membela Eomma-mu!" Peringat Sungchan.

"Aku tidak berbicara untuk membela Eomma-ku! Aku berbicara sesuai fakta! Kau bisa tanyakan sendiri kepada Appa-mu! Aku sudah melihatnya bersama seorang wanita bernama Lee Naeun di kedai tadi!" Geram Jeno.

"Begitu pun juga aku! Kau bisa tanyakan sendiri kepada Eomma-mu, kalau dirinya akan segera melangsungkan pernikahan minggu depan, dengan pria bernama Kim Mingyu! Kau bisa tanyakan sendiri kepada wanita yang sedang berdrama, layaknya orang tersakiti, yang biasa kau sebut Eomma!" Balas Sungchan.

"Sudah! Sudah! Jangan bertengkar lagi! Kalian tidak melihat ada David di sini!" Peringat Jaehyun, memisahkan perdebatan kedua anaknya.

"Memang kenapa? Kau takut kalau perselingkuhan-mu di ketahui oleh anak-mu yang lain?" Ujar Jeno, menatap Jaehyun dengan tatapan remehnya.

"Kau sudah keterlaluan Jung Jeno!" Peringat Sungchan.

"Sudah! Sudah! Appa tau apa yang sedang kalian perdebatan. Kalian ini hanya salah paham!" Ujar Jaehyun, yang tau apa yang sedang kedua anaknya perdebatan, mengenai dirinya dan juga Taeyong.

Jeno dan Sungchan menganggukkan kepalanya. "

"Eomma selingkuh."

"Appa selingkuh."

Ucapan yang di keluarkan Sungchan dan Jeno secara bersamaan.

"Bu--"

"David!" Teriakan Mark sukses membuat ucapan Jaehyun terhenti.

Di depan sana ada Mark yang sedang terengah, dalam mengambil nafasnya, karena sehabis berlari.

"Ada apa ini?" Tanya Mark, menatap semua orang yang ada di hadapannya

Sampai pada akhirnya tatapan Mark tertuju kepada kedua adiknya. "Jeno, Sungchan, kenapa kalian berkelahi?"

DIVORCE - JAEYONG, MARKHYUCK, NOREN, SUNGTARO, TAEGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang