18

399 46 1
                                    

Semua anggota moebius menyebar dengan panik untuk kabur, "apakah mereka datang untuk merayakan kemenangan kita?" Canda pehyan Dihadiahi tawa oleh mikey dan draken

"Oi moebius! Kalian berencana kabur sendiri? Bantu osanai!" Teriak draken, beberala anggota moebius berhenti dan berbalik arah untuk membantu osanai, sedangkan yang lainnya yetap berlari tanpa menghiraukan teriakan draken

"Ayo kita pergi takemichi!" Ucap mikey sambil berlari, "b-baik!" Ucap takemixhi berlari mengikuti mikey, draken dan pehyan yang sudah berlari duluan, namun mereka melupakan satu hal

JLEBB

Pahchin tiba tiba menusuk osanai dengan pisau yang entah dia dapat dari mana, draken menoleh sekilas dan melebarkan matanya

"Aku tak akan memaafkan mu osanai!" Ucap pahchin sambil menggeram, osa ai terbatuk darah lagi saat pahchin memperdalam tusukannya. Draken langsung mendorong tubuh pahchin dan berteriak "APA YANG KAU LAKUKAN PAH!?"

^_________^
Masih flashback lagi yaa
^_________^

^_________^^_________^^_________^^_________^^_________^^_________^^_________^

Mikey melebarkan matanya saat melihat sebuah pisau menancap di punggung belakang nya osanai, "pah... Kau.." ucap mikey, pehyan terkejut lalu keringat dingin mucul di pelipisnya "pah! Dari mana kau mendapatkan pisau itu!!"

"Pahchin menusuk osanai?" Gumam takemichi, draken langsung mencoba membangunkan osanai "OSANAI! OSANAI!" Teriak draken sambil mengguncang tubuh osanai. Sirine polisi semakin terdengar dekat

Mikey langsung melebarkan matanya "pah!! Lari pah!" Teriak Mikey, bukan nya berlari pahchin malah diam sambil membelakangi mikey "maaf mikey, pehyan ambil alih divisi3... Aku akan menyerah kan diri" ucap pahchin sambil mengeluar kan air mata menatap mikey, mikey menggeleng

"Jangan bercanda pah, kami tak kan pergintanpa mu!" Ucap mikey, draken menggertak kan giginya dan membawa tubuh mikey dengan paksa "PAH!! AYO PERGI BERSAMA!! SEMUA NYA AKAN DITANGKAP!! PAHH!!" Teriak Mikey

Mereka kabur sampai tak terdengar suara sirine polisi, tiba tiba tubuh takemichi terasa berat dan pandangannya mengabur, matanya berkunang kunang dan kepalanya pusing berat

BRUKK

Tubuh takemichi ambruk karena tidak kuat dan mereka semua membawa takemichi kerumah sakit

Flashback off

Kembali kepada nara

Sekarang nara udah di apartemen nya sendirian, biasanya kalau karma sedang pergi atau menginap dirumah temannya nara ditemani oleh teman temanya, dia gak terbiasa tapi disisi lain dia butuh ketenangan

"Hahhhhh" helaan nafas panjang keluar dari mulutnya

"Sialan! Aku benci tentang semua ini, namun kau tak bisa mengelak lagi... Kini aku sudah tak perawan... Memangnya ada laki laki yang mau menikahi wanita kotor seperti ku? Jika pun ada, aku tak yakin jika itu tanpa maksud terselubung" ucap nara sambil menjambak rambutnya frustasi

"Huftt aku ingin keluar" ucap nara dan dia beranjak dari duduknya dan mulai bersiap

.....

Kini dia sedang berjalan sendirian, dengan tatapan kosong dia mengikuti kemana kaki nya berjalan dan berhenti di tempat yang sama dimana dia menangis dan bertemu dengan mikey dan draken

Dia duduk di sana dan tak terasa air matanya mengalir lagi "hiks... Hikss ini sudah ketiga aku kesini hiks.. dan menangis hiks hiks.. pertama saat kecelakaan itu hiks.. kedua hiks saat kakak membentak ku dan ketiga hiks sekarang a-aku hiks.. hiks arghhhhh" rancau nara sambil menangis dia tak menyadari bahwa sudah ada orang yang duduk disana walau posisinya tak terlalu jauh, dia tak memikirkan apapun waktu itu

??? Pov

Aku sedang duduk sendiri di sebuah taman kosong, tempat ini cukup terpencil

Aku hanya duduk sambil merokok disana untuk mencari ketenangan, namun seseorang mendekati tempat itu, aku meliriknya sekilas

"Seorang gadis" batin ku, aku melihat tatapannya dan itu membuat ku terkejut, tatapan itu... Seperti orang putus asa, sepertinya dia tak menyadari keberadaan ku

Dia duduk tak jauh dari ku mungkin hanya berjarak sekitar 2 setengah meter dari tempat ku duduk, awalnya dia hanya melamun namun tak lama dari itu dia mulai menangis dan merancau tak jelas

Yah awalnya aku ingin membiarkannya saja dan pergi dari sana, namun entah kenapa aku merasa kasihan, oh astaga! Apa yang terjadi dengan otakku!

Aku berusaha mengabaikannya namun itu membuatku semakin merasa bersalah, entah kenapa padahal bertemu pun aku tak pernah dengan wanita itu

Aku melirik sekilas cola disamping ku, mengambilnya dan beranjak kearah gadis itu

"Hei" panggil ku membuat orang yang ku panggil terkejut, sesuai dugaan ku dia tak menyadari keberadaan ku

Yah kua akui memang banyak yang mengatakan bahwa hawa keberadaan ku itu tipis, aku tak menyangkalnya

??? Pov end

"Hei" panggil seseorang, nara menoleh dan mendapati seorang laki laki tinggi yang sedang menyodorkan sekaleng cola ke arahnya

"Aku tak menyadari keberadaan nya" batin nara, walau begitu dia tetap menerima cola yang diberikan orang itu, nara tak terlalu melihat wajahnya karena tertutup gelapnya malam

"Terima kasih" cicit nara, orang itu lalu mendudukan dirinya di samping nara, barulah nara bisa melihat wajah orang tersebut

"Gojo?! What!! Bangsat! Kok bisa anjing! Tapi kek nya dia masih muda deh, mungkin 16 tahun" batin nara terkejut, namun ekspresi yang ditampilkan nara sangat berbeda dengan isi hatinya yang udah meledak ledak, saking kagetnya

"Kenapa kau duduk sendirian disini? Tak baik gadis muda yang cantik sendirian ditengah malam apalagi ditempat sepi seperti ini" ucap gojo sambil tersenyum manis ke arah nara

"Ugh diabetes ku kambuh! Damage nya lebih nampol pas gak pake penutup mata" batin nara

"Hei?" Tanya gojo

"Ah, oh tak apa" balas nara

"Hei jika sedang sedih, bercerita lah" ucap gojo sambil menyentuh kepalanya nra dengan tangan nya

Tangis nara pecah lagi "hiks... Hiks... Huwaaaa.. hiks hiks hiks jahattt hiks kau jahat" tangis nara

"Ya tak apa keluarkan saja, semuanya" ucap gojo "kenapa aku jadi sok pahlawan begini" lanjutnya dalam hati

Setelah tangis nara mereda gojo mulai bertanya tentang apa yang terjadi, awalnya nara ragu untuk menceritakan nya namun, akhirnya dia menguatkan diri dengan apa yang akan terjadi selanjutnya dan mulai bercerita

Setelah menceritakan semuanya nara telah mempersiapkan diri dengan apa yang akan terjadi, dia akan menerima dengan ikhlas tatapan jijik dari gojo atau hinaan apapun itu

Namun yang terjadi tak sesuai dengan yang dia pikirkan, yang dia dapatkan bukan lah tatapan jijik atau hinaan melainkan pelukan hangat dan elusan dikepalanya

"Yah tak apa, aku senang kau mau jujur pada orang yang baru kau kenal, dan itu juga bukan salahmu tak perlu sedih" ucap gojo

"Kenapa tubuhku bergerak sendiri?! Dan apa apaan dengan mulut ku! Rasanya seperti aku juga merasa sedih akan yang terjadi pada orang yang sedang ku peluk ini" batin gojo

"Terima kasih"



























































































































































































































Tbc









Tokyo Revengers || Akabane Twins [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang