Jeffrey lagi-lagi menghela napas berat. Kakinya melangkah dengan ragu memasuki sebuah hotel mewah yang tengah menjadi tempat resepsi pernikahan.
Begitu sampai di ballroom, Jeffrey mencari keberadaan sahabatnya yang katanya sudah berada di sana sambil menunggu kehadirannya.
Mata Jeffrey menyapu setiap sudut ruangan yang dipenuhi oleh para tamu. Di pelaminan sana, ia bisa melihat kedua mempelai tengah tersenyum bahagia sambil menyalami para tamu.
“WOY JEP!!”
Jeffrey terperangah begitu mendengar suara yang familiar di telinganya. Ya siapa lagi kalau bukan Ajun, sahabatnya yang tadi ia cari keberadaannya.
“Gue nyari lo anjir. Abis kemana sih lo?!” tanya Jeffrey.
“Abis ke toilet tadi hehe,” jawab Ajun disertai cengiran khasnya.
Keduanya sama-sama diam. Ajun memperhatikan Jeffrey yang tengah menatap lurus ke arah kedua mempelai. Sedikit merasa iba tatkala ia melihat ekspresi sendu Jeffrey.
“Si Juan belum dateng ya?” tanya Jeffrey sambil menoleh pada Ajun.
“Bentar lagi. Dia dateng sama si Luna,”
Jeffrey mengangguk tanda mengerti.
“Jeff,” panggil Ajun.
Nadanya serius, jadi Jeffrey membalasnya dengan serius pula.
“Cantik banget ya dia?” tanya Ajun sambil menatap ke arah mempelai wanita.
Jeffrey tersenyum, setuju dengan ucapan Ajun.
“Dari dulu juga udah cantik Jun. Cuma hari ini cantik banget,” ujar Jeffrey.
Jeffrey tersenyum, menatap dalam pada pengantin perempuan yang tengah mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan tatanan rambut seperti putri Disney.
Cantik. Sampai rasanya Jeffrey tak ingin melepaskan pandangannya barang sedetikpun dari perempuan itu.
“Jangan diliatin sampe segitunya. Udah jadi istri orang,” celetuk Ajun.
“Udah tiga tahun berlalu tapi rasanya masih sama Jun,”
Ajun menghela napas. Nasib percintaan sahabatnya ini memang sangat menyedihkan. Ajun sebagai saksi perjalanan cinta Jeffrey saja sampai prihatin melihatnya.
“Tapi mau gimana lagi Jeff? Lo bukan jodohnya,”
Jeffrey tersenyum getir. Benar kata Ajun, dia bukan jodohnya. Dia tidak bisa menentang takdir Tuhan.
“Ngeliat senyumnya hari ini, gue jadi ngerasa bersyukur. Seenggaknya dia jatuh ke tangan orang yang tepat,” kata Jeffrey.
“Lo keliatan banget sadboy nya tau Jep,” canda Ajun.
Jeffrey malah tertawa. Karena faktanya begitu kan? Dirinya ditinggal menikah oleh mantan pacarnya semasa SMA.
“Nanti lo bakal dapet yang lebih baik dari dia Jeff,” kata Ajun mencoba menghibur Jeffrey, “Lo ganteng pasti banyak yang mau sama lo,”
Jeffrey tertawa pelan. Meskipun banyak yang lebih baik dari dia, tetap saja Jeffrey tidak mau. Karena orang itu bukan mantannya yang sampai saat ini masih mengisi hati Jeffrey.
“Nah tuh Juan sama Luna,” kata Ajun sambil menunjuk ke arah kedua pasangan yang tengah berjalan sambil bergandengan tangan.
“Wih udah lama bro? Sorry banget telat tadi macet,” kata Juan.
“Punya nyali juga lo Jep dateng ke nikahan mantan,” ledek Luna.
“Ya namanya juga diundang harus dateng lah Lun,” kata Jeffrey.