1

1.1K 60 12
                                    

Seoonggok manusia, masi tergulung selimut saat sinar matahari malu-malu menyusup dari sela-sela jendela yang tak tertutupi gorden, tepat di atas kepalanya.

Dia malah menarik selimutnya untuk menutup kepalanya yang mulai terasa panas.

Awalnya dia bermaksud akan menjemput lelap kembali, hingga sebuah pelukan erat, benar-benar erat, hingga membuat dia susah bernapas, sukses membuat dia terbangun dan berusaha melepas pelukan dan juga selimut yang menutupinya.

Dia berhasil membuat selimutnya terbuka dibagian wajahnya, tapi tidak dengan pelukannya.

Tatapan kesal dia tujukan saat Sang terdakwa nyengir tanpa rasa bersalah.

"Selamat pagi boo seungkwan..."

Makhluk imut yang di panggil boo seungkwan ini, menggeliat berusaha melepas pelukannya "minggiiiiiiirrr minhyuuuuuuuukkk"

Minhyuk, siapa lagi pelakunya. Sepupu yang sudah seungkwan anggap sebagai kakaknya sendiri. Karena sejak masuk fakultas, minhyuk harus menumpang dirumah bibinya, yaitu ibu seungkwan. Karena rumah orang tua seungcheol berada di desa, cukup jauh jika harus pulang pergi.

"Mama menyuruhmu bangun" kata minhyuk. Ya minhyuk sudah terbiasa memanggil bibinya dengan sebutan ibu, karena permintaan bibinya sendiri. Karena panggilan ibu sudah untuk ibunya sendiri.

",Bagaimana aku bisa bangun, kau masih memelukku"

"Ah aku lupa"

Minhyuk bangun dari tidurnya, otomatis pelukannya terlepas.

"Ngomong-ngomong seungkwan...."

"Apa?" Seungkwan masih melakukan gerakan kecil, seolah melakulan pemanasan.

"Setengah jam lagi kelasmu dimulai..."

Kontan mata seungkwan yang awalnya pelan pelan terbuka, kini terbuka sempurna.

Dia turun dari tempat tidurnya dengan terburu-buru, sampai-sampai minhyuk hampir terjungkal karena tersenggol tubuh seungkwan.

***

Seungkwan baru saja akan masuk kamar mandi, tapi haechan adiknya sudah terlihat rapih dengan tas dipunggungnya.

"Tunggu aku, aku ikut denganmu" seru seungkwan sembari masuk kedalam kmar mandi tanpa menunggu jawaban haechan.

Hanya butuh lima menit seungkwan di kamar mandi, tidak mandi sebenarnya, hanya menggosok giginya, dan membasahi sedikit ujung matanya.

Setelah mengganti bajunya dengan seragam sekolah, tak lupa memberi beberapa semprotan parfum diseluruh badannya, lebih tepatnya menghabiskan satu botol parfum untuk menyamarkan bau badannya. Beruntung seungkwan tak harus membeli parfum sendiri karena setiap bulannya dia akan dikirimi parfum oleh kihyun, kekasih dari minhyuk. Bukan karena kihyun orang kaya, tetapi karena kihyun bekerja di pabrik parfum.

Seungkwan berlari terburu-buru, namun begitu sampai di teras rumahnya, matanya tak mendapati haechan, begitupun sepeda adiknya itu. Hanya ada minhyuk yang tampak sudah menggunakan jaket tersenyum ke arahnya.

"Oppa, dimana haechan?"

"Dia sudah pergi"

Seungkwan terlihat sangat kesal, kenapa adiknya itu sama sekali tak berguna untuk noonanya.

"Tenang adik oppa yang paling cantik. Oppa akan mengantarmu."

Senyum seungkwan pun merekah "sampai sekolah?"

"Sampai halte bis"

Senyumnya pun luntur, seungkwan memutar bola matanya malas. Lalu berjalan cepat melewatinya.

PinwheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang