4

313 44 3
                                    

Sinbi dan umji langsung berlari begitu melihat keberadaan seungkwan tak jauh didepan mereka. bahkan sinbi langsung loncat kepunggungnya begitu sudah dekat.

"Yak, sinbi. apa yang kau lakukan?" seungkwan beeintak, mencoba menyingkirkan tubuh sinbi dari punggungnya "turuuuuun...kau berat sekali"

Sinbi loncat dari punggung seungkwan, dengan bibir mengerucut, membuat seungkwan berjengit jijik. "ih, apa-apaan itu bibirmu?"

"Kenapa kau meninggalkan kita saat pulang sekolah kemarin?" tanya sinbi.

"Ya, dan kau malah pergi dengan wonwoo si anak baru itu" tambah umji.

"Apa kalian berkencan?" sinbi menghalau jalan seungkwan dengan berdiri dihadapannya, hingga langkah seungkwan terhenti.

Tapi seungkwan segera menyingkirkan tubuh itu, "iiishhh apanya yang berkencan? aku baru mengenalnya, bagaimana bisa berkencan." seungkwan kembali berjalan diikuti kedua temannya yang penasaran " justru kemarin itu sepertinya dia marah, karena aku tak jadi membelikan dia minuman"

"Dan kenapa kau harus membelikan dia minuman?" tanya sinbi lagi. dia sungguh penasaran. pasalnya wonwoo itu baru dua hari menjadi murid baru dikelas mereka, tapi seungkwan dan wonwoo terlihat sudah dekat.

Sinbi tak mendapat jawaban, karena sekarang tiba-tiba seungkwan berlari meninggalkan mereka, untuk menghampiri....

"Wonuyaah.... tunggu aku"

***

Wonwoo terlihat mengeluarkan beberapa bukunya dan alat tulis, sementara seungkwan sedang mnggoyang-goyangkan lengannya.

"Lepas seungkwan" wonwoo berusaha menyingkirkan tangan seungkwan dari lengannya, tapi seungkwan kembali memegangnya.

"Maafkan aku ok, hari ini aku benar-benar akan membelikanmu minuman" bujuk seungkwan "kemarin itu, minhyuk oppa tiba-tiba muncul dan menarikku untuk kerumah pacarnya. saat aku mau melihatmu, kau sudah pergi"

Seungkwan memberikan senyuman terbaiknya saat wonwoo akhirnya menoleh padanya . "maafkan aku ya..."

"Terserah " kata wonwoo akhirnya.

Seungkwan tersenyum senang," wonuyah, pinjami aku pensil "

Wonwoo pun langsung memberikan pensilnya , walau tanpa menoleh.

***

"Sepertinya seungkwan kita menunggu seseorang" kata sinbi pada umji saat mendapat seungkwan tengah berdiri di gerbang sekolah, dengan segelas ice americano ditangannya

Seungkwan tersenyum lucu "hati-hati dijalan teman-teman" sambil menepuk pundak kedua temannya, yang langsung lari setelah memberinya cibiran.

Ya, saat ini seungkwan tengah menunggu seseorang, dia masih punya hutang membelikan minuman untuk wonwoo. maka setelah bel pulang berbunyi, seungkwan langsung melesat menuju cafe sebrang sekolah, dan membeli ice americano, lalu menunggu wonwoo keluar, kabarnya wonwoo akan telat karena harus menemui wali kelas dulu.

"Seungkwan..."

Ok, bukannya wonwoo yang datang, malah sang mantan terindah yang datang.

Seungkwan berusaha memberi senyum alaminya "mingyu".

"Bagus kita bertemu disini"

"Hah?"

"Ibu menyuruhku untuk mengundangmu datang kerumah hari ini"

"Hah?"

"Ah, mungkin kau lupa. Hari ini ulangtahun ibu"

Ah, benar . hari ini ulangtahun ibunya mingyu. Aku benar-benar tak mengingatnya. Batin seungkwan.

PinwheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang