10

291 45 4
                                    

Seungkwan melangkah dengan riang menuju sekolahnya, diA sangat senang. Pasalnya kemarin dia dapat bayaran yang cukup besar dari tuan jeon. Tuan jeon bilang, penampilan dia dan kihyun semalam memuaskan, banjir dengan pujian.

Tuan jeon memang sekaya itu, dan jeon wonwoo adalah cucunya. Bukankah itu berarti jeon wonwoo adalah orang kaya juga?.

Seungkwan mempercepat langkahnya saat matanya menemukan jeon wonwoo yang berada tak jauh didepannya.

"Jubaaaang" serunya.

Dapat seungkwan lihat, jeon wonwoo kini tengah menghampirinya dengan langkah besar-besar.

Tanpa sempat seungkwan bicara, wonwoo sudah menjepit kepala seungkwan dengan lengannya "tutup mulutmu" dan menariknya untuk segera masuk kekelas.

"Aaahh sakiiittt"

Dan interaksi itu tak terlewati oleh sinbi dan umji yang kebetulan baru saja sampai.

Mereka segera menyusul wonwoo dan seungkwan, lalu duduk dihadapan mereka berdua. Seungkwan terlihat masih meringis dan mengusap lehernya.

"Ini sakit sekali" rengeknya pada wonwoo yang memalingkan wajahnya tak peduli.

"Kalian pasti ada sesuatu" tebak sinbi.

"Sesuatu? Apa?" Seungkwan menatpnya bingung.

"Kalian pasti ada hubungan kan?" Tambah sinbi disusul anggukan dari umji yang berdiri disampingnya.

Wonwoo menoleh begitu sinbi menyebut kata hubungan.

"Hubungan seperti apa?" Seungkwan kembali bertanya dengan kernyitan di keningnya.

Sinbi mendekatkan wajahnya dan berbisik "Hubungan kekasih".

Ucapan sinbi sukses membuat seungkwan tertawa tepat didepan wajahnya, sinbi sampai mengelap wajahnya dengan lengan bajunya.

Bagaimana sinbi bisa berpikir bahwa aku dan wonwoo adalah kekasih, pikir seungkwan. Seungkwan bukan tipe yang mudah jatuh cinta, terbukti dia masih dibayang-bayangi mingyu dalam setahun setelah berpisah. Apalagi seungkwan sama sekali belum mengenal wonwoo.

***

Tulisan yang ada di papan tulis dihadapannya, entah mengapa membuat otak seungkwan terasa panas.

Kenapa pelajaran matematika harus di ciptakan dengan rumus-rumus? Barin seungkwan.

Seungkwan meregangkan tubuhnya, da saat itu matanya melihat buku milik wonwoo yang tampak penuh dengan rumus-rumus.

"Waaaahhh, kau sudah hampir selesai" wonwoo menatapnya horor, karena seungkwan mengatakan itu dengan membuka mulutnya lebar untuk menguap.

Apa pantas wanita menguap dengan lebar didepan laki-laki? Pikir wonwoo.

"Bisa kau kerjakan punyaku" pinta seungkwan dengan wajah yang di imut-imut kan.

"Tidak" jawab wonwoo datar, dia bahkan tak menoleh.

Bibir seungkwan mengerucut, perlahan merebahkan kepalanya diatas meja, menghadap ke arah wonwoo.

Menatap wonwoo diam-diam, Hidungnya mancung sekali, matanya seperti mata kucing, kacamatanya membuat dia lebih keren, dan bibirnyaaaa... Eh, seungkwan baru menyadari, ternyata wonwoo itu tampan. Yaaaa tampan seperti mingyu...

Eh,. Kenapa aku harus memikirkan mingyu? Batin seungkwan.

Seungkwan mengangkat kepalanya tiba-tiba dan menggeleng-gelengkannya, membuat wonwoo terkejut.

" Ada apa denganmu?" Tanya wonwoo heran.

Seungkwan tersenyum dan kembali merebahkan kepalanya menghadap wonwoo.

PinwheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang