25

140 17 6
                                    

Pagi-pagi sekali Seungkwan sudah sampai kantor untuk menemui Wonwoo yang sudah lebih dulu menunggunya. Niat awal Wonwoo adalah menjemput ke apartemennya, tapi Seungkwan dengan jelas menolaknya.

Wonwoo membawanya ke parkiran kantor,yang Seungkwan tak menyangka sama sekali. Wonwoo menyuruhnya masuk kedalam mobilnya.

"Kita hanya berdua?".

"Bukankah aku sudah bilang sebelumnya? Lagipula pekerjaan ini tak perlu banyak orang untuk menyelesaikannya".

Kalau tak perlu banyak orang, kenapa tak pergi sendiri saja? Batin Seungkwan. Lagipula, Seungkwan sudah tahu mereka hanya pergi berdua. Hanya saja awalnya Seungkwan pikir mereka akan pergi menggunakan bis atau kereta, bukan di mobil yang berarti mereka benar-benar hanya berdua saja. BERDUA SAJA.

"Sepertinya kau harus segera masuk, jika kita baru berangkat siang, kita akan sampai disana malam".

Mau tak mau, yaa mau tak mau Seungkwan harus masuk, dan pergi. Mau bagaimanapun ini pekerjaannya, Seungkwan harus profesional.

***

Seungkwan sudah duduk saat Wonwoo masuk kedalam mobilnya. Saat Wonwoo memperhatikan keadaannya, dengan sigap Seungkwan memasang sitbelt nya. Bukannya Seungkwan terlalu percaya diri, tapi menurut drama yang dia tonton, dia tahu apa yang akan Wonwoo lakukan.

Melihat itu, Wonwoo hanya mengulum senyumnya. Kini dia hanya berdua saja dengan Seungkwan, ya, hanya berdua saja sampai satu minggu kedepan. Tanpa ada si tiang brengsek itu yang selalu ada diantara mereka.

Diam-diam Wonwoo mengangkat satu ujung bibirnya.

***

Sepanjang perjalanan, tak ada suara apapun selain suara musik yang terdengar pelan.

Seungkwan sama sekali tak membuka mulutnya, dan Wonwoo tak tahu harus memulai obrolan seperti apa.

Wonwoo menoleh saat mendengar ponsel Seungkwan berbunyi.

Tanpa permisi, Seungkwan langsung mengangkatnya.

Sepertinya bukan telepon, tapi video call.

"Ada apa?"

"Hanya mau tahu kau ada dimana?"

Bukankah itu suara Mingyu? pikir Wonwoo .

"Apa harus dengan video call?".

"Agar lebih membuatku yakin kalau kau baik-baik saja".

"Ehm..."

"Dimana Kau sekarang? didalam mobil? bukankah kau akan naik kereta?".

"Ehm... ya..."

"Berdua saja? di mobil orang menyebalkan itu?".

"ehm..." Seungkwan sedikit melirik kearah Wonwoo, yang sudah jelas tengah kesal saat mendengar ucapan Mingyu "Ya... dia ada disini".

"Ingat Boo Seungkwan,kita sedang bekerja, dan ini jam kerja" ketus Wonwoo.

"Kau dengar Seungkwanie, bos mu memang menyebalkan" timpal Mingyu ,yang memang bisa mendengar ucapan Wonwoo yang lebih seperti sebuah seruan .

"Akan kuhubungi lagi nanti, bye Mingyu".

"Bye say....."

bip

Seungkwan segera memutus telponnya.

Wonwoo menarik napas panjang,dan melepaskannya pelan.

Sabar Jeon Wonwoo, masih banyak waktu untukmu.

"Apa kau lapar?" Tanya Wonwoo.

"Ya"

Wonwoo tersentak, diluar dugaannya, dia tak mengira Seungkwan akan menjawab secepat itu.

PinwheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang