24

210 20 2
                                    

Wonwoo tak pernah kembali pada Yerin, 5tahun lalu, saat Seungkwan dan Mingyu melihat mereka bersama, saat itu Yerin memang menemui Wonwoo untuk mengajaknya kembali, namun Wonwoo menolaknya. Dia sudah melupakan Yerin dan menyukai orang lain, dan dia baru menyadarinya.

Hanya saja saat itu, Wonwoo melihat Mingyu dan Seungkwan bersama. Wonwoo melihat Mingyu menarik Seungkwan pergi saat mereka berpapasan. Mungkin Seungkwan dan Mingyu telah kembali bersama, itu yang Wonwoo pikir.

Maka setelah hari itu, Wonwoo pergi menemui Mingyu.

"Aku menyukai Seungkwan, bukan hanya untuk membalas dendam padamu, tapi benar-benar menyukainya. Aku naru menyadarinya, dan itu terlambat, karena...Seungkwan lebih memilihmu".

Mingyu hanya diam, dia sendiri bingung bagaimana harus menanggapinya .

"Aku tak akan merebut Seungkwan darimu, seperti yang kau lakukan dulu pada Yerin. Yerin dulu menyukaimu, sedangkan Seungkwan tak menyukaiku. Aku akan mencoba melupakan Seungkwan".

Bohong, 5tahun berlalu,nyatanya Wonwoo masih bertahan dengan perasaan itu. Berada di gedung yang sama, membuat Wonwoo makin sulit melupakan Seungkwan, melupakan perasaannya.

Hanya saja, walaupun mereka berada di dalam gedung yang sama. Seungkwan selalu saja terlihat menghindari Wonwoo, tak sekalipun Seungkwan membiarkan mereka dalam ruangan yang sama dalam waktu yang lama. Seringkali Wonwoo sengaja mencari alasan untuk membuat Seungkwan datang keruangannya, tapi Seungkwan selalu saja mempunyai alasan untuk segera keluar dari sana.

***

Setiap harinya, Wonwoo memang datang keperusahaan disaat jam kerja akan segera dimulai, dia sengaja menghindari berdesak-desakan dengan karyawan lain di dalam lift, bukan sombong, dia hanya menghindari tatapan lapar para wanita saat melihatnya.

Pintu lift perlahan mulai tertutup saat tiba-tiba seorang wanita berlari kearahnya, namun terhenti saat tatapannya bertemu dengan mata Wonwoo.

Seungkwan.

Sejenak Wonwoo terkesima, namun dengan cepat Wonwoo menekan tombol agar pintu lift kembali terbuka. Seungkwan masih ditempatnya, tak sedikitpun bergerak. Sedangkan Wonwoo masih menahan agar pintu lift masih terbuka, berharap agar Seungkwan segera masuk.

Mata Wonwoo bergerak mengikuti pergerakan Seungkwan yang terlihat panik begitu melihat jam ditangannya.

Dan akhirnya Seungkwan memutuskan untuk masuk kedalam lift.

Wonwoo menarik nafas lega, walau Seungkwan masih terlihat membatasi diri, dia sempat menundukan kepala untuk menyapanya.

Wonwoo tak melepas tatapannya dari Seungkwan yang berdiri didepannya. Seungkwan pasti sangat membencinya, pikir Wonwoo. Selama di dalam lift, diantara mereka berdua, tak ada satupun yang bicara.

Wonwoo tak bisa membiarkan ini lagi, mereka harus bicara.

"Seung....

TING.

Wonwoo lupa, tempat kerja Seungkwan berada di lantai 3.

Setelah kembali memberi hormat, Seungkwan melangkah keluar, tentu tanpa sedikitpun melihat kearahnya.

Dan bodohnya Wonwoo, tanpa dia sadari dia ikut keluar. Dia baru sadar saat pintu lift tertutup, dan membuat karyawan lain yang berada disana menatapnya dengan bingung.

Wonwoo berusaha menutupi tasa gugupnya, dan akhirnya memutuskan untuk berpura-pura.

"Ah.. aku akan pergi menemui pak Sehun" Sehun adalah atasan Seungkwan.

Namun saat Wonwoo beranjak, dia sempat mendengar mereka membicarakannya.

"Bukankah Direktur Jeon satu sekolah dengan Seungkwan dulu?"

PinwheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang