F. 13

722 86 2
                                    

         Sudah terhitung 5 hari Dhea terbaring dirumah sakit, dan hari ini Dhea diperbolehkan untuk pulang.

"Ini udah semua dek? ngga ada yang ketinggalan kan?" tanya Leo

"Ngga ada bang"

"Yaudah yuk, langsung jalan ya pak uya" ucap leo pada pak uya, supir pribadi keluarga Rahardian

Diperjalanan Dhea hanya tertidur dan Leo mengerjakan tugas yang diberikan oleh Gaby. Sesampainya dikediaman Rahardian Dhea langsung menuju ke kamar, ia tau percuma saja memberitahu kakaknya kalau dia sudah pulang dari rumah sakit toh mereka pun tidak peduli.

Pukul 15.26 Gracia datang ke rumah Rahardian karena ia tau dari Leo bahwa Dhea sudah pulang dari rumah sakit. Gracia juga ingin meminta maaf karena ia tidak bisa menjenguk nya karena tidak diperbolehkan oleh siposesif Shani.

Tok... Tokk... Tok....

"Dek ini cici boleh masuk ngaa?" ucap Gracia dari balik pintu

"Masuk aja ci pintunya ngga aku kunci"

"Gimana keadaan kamu udah mendingan?" tanya Gracia

"Udah mendingan kok aku besok juga mau masuk sekolah, nanti takutnya aku ketinggalan banyak pelajaran" ucap Dhea karena ia sudah tidak masuk sekolah 1 minggu lebih.

"Yang penting kamu udah bener bener sehat" ucap gracia sambil membelai rambut Dhea dengan sayang

"Aku udah sembuh ci, cici ngga perlu kawatir"

"Iya dehhh, kamu tadi udah makan siang?"

"Udah kan harus minum obat"

Gracia tersenyum, ia bangga karena manusia didepannya ini sangat kuat. Ia tau jika Dhea sendiri dia akan menangis, Dhea selalu menutupi kesedihannya didepan orang orang, Gracia juga tau kalau Dhea sering ke psikiater karena Leo memberi tahunya. Lebih tepatnya ia memaksa Leo untuk memberi tahu.

"Besok kalau ke sekolah cici anter ya"

"Ngga usah ci,kan ada abang"

"Oooo jadi kamu ngga mau cici anter ya" ucap gracia dengan memasang wajah pura pura sedih

"Eh eh bukan gituuu ci" ucap Dhea panik

"Bilang aja sih kalau kamu ngga mau cici anterin"

"A-aku takut kak Shani marah ci" ucap Dhea

"Percaya deh sama cici, tuh si Shani ngga bakan marah"

"Iya deh yang pawangnya kak Shani" mereka pun tertawa

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 5 sore Shani sudah sampai dirumah tapi ia tidak mengetahui kalau ada Gracia dirumahnya itu. Ia baru tau saat Gracia turun untuk makan malam

"Sejak kapan kamu disini Gracia" ucap shani

"Dari sore mang kenapa"

"Kenapa tidak temui saya?"

"Karena saya kesini bukan untuk menemui anda shani aksara" ucap Gracia dengan tengil

"Hahaha kak Shani kasian sekali" ucap Jinan ikut mengejek Shani

"Awas kalian" ucap shani geram

Setelah makan malam mereka kembali ke kamar masing-masing. Gracia ikut dengan Shani karena katanya ada yang ingin ia bicarakan dengan Gracia

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Gracia

"Ak-akuu"

"Iya kamu kenapa ngga biasanya kamu gugup kek gini" heran Gracia karena biasanya Shani akan terlihat cool tapi ini? kenapa jadi gugup sekali

"Aku cinta sama kamu Gracia, will you a be my girlfriend?" ucap shani dengan satu tarikan nafas

Gracia sendiri kaget, ia tidak menyangka shani akan memintanya untuk menjadi kekasihnya

"Shani"

"Iya ge"

"Yess I will" ucap gracia dengan senyuman

"Aaa akhirnya" ucap shani sambil memeluk gracia erat

Cup.. bibir mereka menempel tidak lebih menyalurkan perasaan masing-masing

"Terimakasih sudah nerima aku ge"

"Sama sama shani" mereka berpelukan dengan erat seakan-akan tak ada hari esok.



TBC

Masih nyambung ga? wkwkwk maaf jarang up soalnya badan ku akhir2 ini sering ga fit. Kalian semua jaga kesehatan ya!🤍

Fright (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang