Hallo,
Ini tambahan aja. Cerita ini inspired by the someone closest to me so that's not my. Jujur si sulit "sebagai orang ketiga" yang ngeliat tanpa ngerasain sedikit pun tapi aku tetep kekeh nulis ini.Awalnya aku sama sekali gak paham mereka kenapa tapi seiring berjalan nya waktu aku mulai paham deh. Their relationship isn't good and it should be stopped.
Tapi itu terlalu sulit. Background nya sama persis kaya yang aku ceritakan dan dari sini aku sadar bukan cuma cinta tapi status sosial juga penting dalam sebuah hubungan. And for your information i'm happy cause "someone" sudah berhasil sedikit demi sedikit lepas dari pacar toxicnya. Do'ain ya semoga pelan tapi pasti dia bisa say goodbye for bastard🙏🏻
Oh iya sekedar berbagi, aku pernah belajar Kebutuhan Dasar Manusia di kelas XI dan ini ada sangkut-pautnya sama Haruna. Boleh disimak.
Dalam teori Abraham Maslow ada lima tingkat kebutuhan dasar manusia, dimulai dari yang paling dasar sampai puncak (dari bawah keatas) dan pada tingkat kedua ada "Rasa Aman" see? ternyata rasa aman itu penting karna kalau tingkat kedua aja gak terpenuhi maka tingkat selanjut nya mustahil. Berarti kebutuhan dasar nya Haruna cuma terpenuhi satu tingkat which is makan dan minum. Haruna dengan overthingking dan insecurity nya itu gak baik.
Kamu bisa membahagiakan diri tanpa melibatkan orang lain, why not?
Anw aku iseng aja nanyain mereka "when u in toxic relationship, what u do?" And here's they answer