Sebelum lanjut baca, absennya kalian dulu.
Asal daerah dari mana aja
Cuss, happy reading!
💎💎💎
Dimalam yang mencekam ditengah hutan, terdengar derap suara tak beraturan. Suara itu berasal dari langkah kaki seorang wanita juga beberapa makhluk yang sedang mengejarnya dibelakang.Miana menatap kebelakang kemudian matanya melotot begitu jarak dirinya juga makhluk mengerikan semakin dekat. Dengan sisa tenaga yang tersimpan, Miana menambah laju larinya. Tidak peduli semak luka dikakinya yang beberapa kali menginjak duri liar, dan juga tidak peduli luka cakaran di lehernya yang berhasil dapatkan dari makhluk dibelakangnya.
Berlari secara acak, tidak lupa Miana memegang erat tasnya sedangkan kudanya sudah tewas ditangan makhluk-makhluk yang apabila ditotalkan ada 3.
Tadi ketika Miana semakin memasuki hutan, tiba-tiba saja suara geraman terdengar. Dan demi mengantisipasi, Miana melajukan kudanya tetapi naas. Diluar dugaan pergerakan mereka jauh lebih cepat. Apakah ini makhluk yang pernah Drayn maksud dulu? Bentuknya sangat menyeramkan dengan duri tajam yang tumbuh diatas kepala mereka serta taring yang menjulur keluar. Jangan lupakan juga kuku panjang nan tajam yang sukses melukai leher Miana kala berusaha memberontak membebaskan diri dari cengkaraman makhluk tersebut.
Masih asik berlari, Miana sudah tidak mendengar langkah kaki yang mengejarnya. Menengok, rupanya 3 makhluk mengerikan tadi tengah berdiri menatapnya. Miana tentu merasa heran, namun untuk sekarang ia tidak peduli. Yang harus dirinya lakukan adalah menjauh dari makhluk itu.
Setelah diyakini para makhluk itu tidak akan mengejarnya lagi, Miana menghentikan larinya. Malah sekarang tubuhnya ia sandarkan pada pohon palem.
Usai mengatur ritme pernapasannya, Miana mengamati sekitarnya. Sebuah hutan yang tidak terlalu rimbun, namun entah mengapa terasa aneh bagi Miana. Disini sunyi, bahkan suara jangkrik pun tak Miana dengar.
Miana menunduk sekilas menatap kalung berbentuk kupu-kupunya, entah mengapa ketika berusaha melepaskan diri dari tangan makhluk tadi, kalungnya seperti mengeluarkan cahaya biru dari dua liontinnya yang terdapat diatas punggung kupu-kupu.
Memilih mengabaikan rasa bingungnya, Miana menatap sekelilingnya.
"Kenapa seperti tidak ada kehidupan disini? Sebenarnya aku berada dimana sih?" gumamnya lalu tak lama suara ringisan keluar dari bibirnya. Tangannya terangkat mengelus lehernya dimana terdapat luka cakaran yang cukup dalam.
Baru saja Miana hendak merobek gaunnya sebagai alat membalut lukanya, angin lembut menampar kecil telinganya.
Bulu kuduk Miana meremang, diamatinya sekitar. Benar-benar sunyi seperti tidak ada kehidupan.
Meneguk ludahnya kasar, Miana berdiri dari tempatnya. Instingnya mengatakan bahwa dia harus segera pergi dari sini.
Akhirnya Miana meninggalkan tempatnya, meski gelap tetapi Miana terbantu oleh penerangan yang diberikan bulan.
'Hai manusia.'
Miana tersentak, suara siapa tadi?
"Siapa?" tanyanya memberanikan diri yang dibalas tiupan angin disekitar leher dan telinganya.
'Apakah kau ingin kembali keduniamu?'
Kembali suara gaib itu terdengar dan Miana dibuat tidak percaya oleh apa yang baru saja didengarnya. Bagaimana dia tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwritten Figure (end) Pindah Ke KUBACA Dan ICANNOVEL
FantasyPINDAH KE KUBACA dan ICANNOVEL Entah kesalahan apa yang telah Veisa Mianara lakukan dimasa lalu hingga takdir dengan begitu kejam menempatkannya pada posisi yang sama sekali tidak diinginkan. Gara-gara menghindari dua ekor anjing yang sedang kawin d...