💎extra part(2)

12.2K 2.6K 1.2K
                                    

Jangan lupa follow akun ini😽😽

Untuk lebih lanjutnya, kalian bisa baca di apl KUBACA

💎💎💎

4 tahun kemudian....

Tak terasa sudah 4 tahun Veisa lewatkan dengan hanya kesendirian. Di waktu itu juga Veisa mempunyai hobi baru.

Yaitu pergi ke taman bunga. Hal yang menarik perhatiannya bukanlah bunga-bunga aneka warna itu, melainkan kupu-kupu yang selalu terbang mengitari di atas bunga warna-warni tersebut.

Sekarang setelah menyelesaikan pekerjaannya, Veisa kembali lagi ketempat ini. Rasa lelahnya menguap begitu saja begitu mendapati beberapa ekos kupu-kupu terbang bebas tanpa khawatir bahwa akan ada manusia yang melukainya.

Selain menghilangkan rasa penat sebenarnya Veisa juga sedang mengalihkan rasa stresnya belakangan ini.

Tahun ini Veisa memasuki usia 25 tahun. Usia yang kata orang sudah matang untuk menikah. Namun entah mengapa sampai detik ini Veisa tak memiliki niat untuk menjalin hubungan sampai ke jenjang pernikahan.

Bahkan orangtuanya sudah mendesak dengan terus melancarkan aksi perjodohan yang selalu Veisa tolak dengan kalimat tegas. Meski harus berakhir dengan Veisa dimaki oleh berbagai umpatan orangtuanya namun tak menyurutkan keputusannya.

Lalu tanpa diundang, Veisa sekali lagi seperti terjebak dalam euforia. Ia merasa rindu, namun tidak tau rindu itu untuk siapa atau lebih tepatnya ditujukan kepada siapa.

Sekilas timbul keinginan besar Veisa untuk pergi. Pergi kedunia lain dengan membuka lembaran baru tanpa ada bayangan di bawah kekangan orangtuanya.

Pasti akan terasa menyenangkan.

"Ibu!"

Teriakan itu membuat kepala Veisa menoleh sangat cepat. Netra hitamnya mengamati bagaimana anak kecil yang Veisa perkirakan berumur 4 tahun itu merangkai bunga yang kemudian untuk ia berikan pada perempuan seumuran Veisa.

"Wah, Iko hebat." puji sang ibu seraya mengeluarkan ponsel kemudian memotret karangan bunga ciptaan putra kecilnya. Senyumnya mengembang sempurna lalu setelahnya beralih menggandeng sang anak menuju stand makanan.

Veisa yang sedari tadi melihat interaksi tersebut tanpa sadar memunculkan ingatan samar dalam kepalanya. Sebuah ingatan yang membuat dadanya merasakan sesak.

Dalam gambarannya samar Veisa melihat seorang wanita yang terlihat bahagia atas kehamilannya, sesosok pria yang mencintainya, kemudian dilanjutkan saat ia harus melihat wanita itu meraung hebat layaknya orang gila.

Veisa menjatuhkan tubuhnya di tanah. Hal ini sudah sering kali terjadi, tetapi sekuat apapun Veisa meraba-raba sesuatu itu, maka kepalanya akan sakit. Seolah ada yang tidak mengizinkan Veisa mengumpulkan kepingan puzzle yang hingga detik ini Veisa masih cari jawabnnya.

Menangis dalam diam, Veisa mendongak menatap langit. "Tuhan, tidak bisakkah kau membantuku? Ini terasa menyakitkan. Aku ingin mengetahui jawaban yang selama ini menghantui mimpiku. Aku ingin menjadi wanita dalam mimpi itu yang bergelimang cinta dan kasih sayang dari orang sekitarnya. Aku ingin." pintanya dengan masih posisi semula.

Veisa memejamkan mata, kemudian mengusap sudut matanya yang berair. Membuang napas secara perlahan, Veisa menselonjorkan kakinya. Bertepatan itu pula sebuah kupu-kupu putih hinggap di pahanya.

Reaksi pertama yang Veisa berikan adalah terkejut. Matanya menatap terkesima kupu-kupu itu yang masih setia bertengger di pahanya. Teringat sesuatu, kepala Veisa menunduk.

Unwritten Figure (end) Pindah Ke KUBACA Dan ICANNOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang