4. Seseorang Untuk Dilindungi

142 25 10
                                    

Fajar telah menyingsing dan di luar semburat cahaya keemasan mulai mewarnain langit pagi. Kyojurou kini sudah terbangun, kondisinya usai semalam makan dan meminum teh herbal buatan Haruka terbilang jauh lebih baik, selain tidurnya nyenyak, rasa nyerinya juga banyak berkurang.

Berjarak dua meter dihadapannya, Haruka yang semalaman membantunya masih terlelap dalam posisi duduk disudut ruangan dengan raut wajah yang tampak sangat kelelahan. Kyojurou yang semalam tidur lebih dulu setelah meminum tehnya tak sedikitpun berfikir bahwa gadis itu akan tertidur dengan posisi menyedihkan begini. Saat ia dengan nyaman tidur diatas kasur hangat dan selimut yang nyaman bahkan dengan perut kenyang dan luka yang sudah diobati, gadis ini bahkan tak bisa beristirahat dengan layak.

Kyojurou memaksakan dirinya untuk bangkit dari kasurnya. Tak berani mengutik rak rak atau ruangan lainnya guna mencari selimut, ia meraih selimut miliknya dan menyampirkan selimut tersebut ke tubuh si nona miko. Untuk sesaat, Kyojurou tak bergeming, menatap dalam sosok dihadapannya. Sebelumnya ia pasti tak menyadari hal ini, mungkin karena gelapnya malam telah mengaburkan pandangannya. Lingkaran hitam dibawah mata Haruka tampak sangat jelas, bibir gadis itu juga tampak yang kering dan pucat kebiruan. Rambut gadis itu bahkan sangat berantakan dan hakamanya yang berlumuran noda darah tampak belum sempat ia ganti. Ia tampak kacau.

Padahal kalau dipikir pikir, Kyojurou hanyalah orang asing bagi gadis ini. Tapi kenapa ia begitu peduli bahkan melakukan semua ini untuk Kyojurou? Jika karena ia telah menghabisi iblis yang menyerang desa, Kyojurou sungguh tidak merasa gadis berhutang sebegitu banyaknya. Bahkan wanita yang diselamatkan nya tadi malam saja, tidak berfikir untuk menolongnya. Kenapa juga Haruka yang bahkan tidak ada di tkp harus bersusah payah melakukan semua ini.

Gadis yang sungguh dipenuhi banyak tanda tanya namun disaat yang bersamaan begitu hangat dan memikat. Ruas ruas jari Kyojurou tergerak tanpa sadar, menggeser sedikit helaian rambut gadis dihadapannya agar ia bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Ruka. Fujisaki Haruka."

Kyojurou tersenyum kecil. Gadis dihadapannya memang cantik, bahkan memiliki nama dan sifat yang sangat mirip dengan sang ibu, namun wajah keduanya tampak sangat berbeda. Jika Ruka Rengoku memiliki wajah cantik yang memberikan kesan tegas dan bijaksana, maka kesan dari wajah Haruka Fujisaki adalah lembut dan hangat. Ntah apa rencana semesta dengan mendatangkan gadis ini ke kehidupan Kyojurou sebagai malaikat penolongnya. Apapun itu Kyojurou sangat berterima kasih, karena berkatnya Kyojurou merasakan lagi satu emosi yang sempat hilang sepeninggal sang ibunda.

'Maafkan aku karena sangat merepotkan mu.'

Kyojurou kemudian memberikan sebuah usapan lembut dikepala gadis itu sebelum beranjak ke sisi lain ruangan dan meletakkan beberapa potong kayu bakar ke perapian yang nyaris padam.

---ooOoo---

Sekitar 30 menit setelahnya, Haruka terbangun dari tidurnya dan mendapati Kyojurou sedang mengaduk sup sisa makan malam mereka diatas perapian untuk sarapan. Kasur lantai milik laki laki itu telah dirapihkan, sedangkan selimutnya sudah membungkus badannya hangat, ntah sedari kapan. Di luar matahari juga sudah naik cukup tinggi. Merasa khawatir dengan kondisi pasiennya Haruka cepat cepat bangun dari posisi duduknya dan bergegas untuk mengambil alih pekerjaan Kyojurou.

"Kenapa tidak membangunkan ku bila kau lapar? Berbaringlah lagi, kau perlu banyak istirahat agar bisa lekas sembuh." pinta nya sambil mencoba merebut sendok pengaduk dari tangan Kyojurou.

Second Change [Rengoku x OC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang