~~~~~~~~𝘩𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~~~~~~~~
Hari ini adalah hari dimana dua insan di pertemuan kan, dengan perasaan yang belum saling menyukai, belum saling mengenal, mereka masih terlalu asing. Keluarga candra sudah sampai di kediaman Perempuan yang akan dijodohkan dengan nya, sebenernya candra tidak mau dan tidak setuju dengan perjodohan ini, candra benar benar tidak ingin pergi menemui perempuan yang di jodoh kan oleh papah untuk nya, namun candra sudah janji dengan mamah nya, mau tidak mau dengan terpaksa candra mau ikut untuk perkenalan.
"Assalamualaikum pa ustadz" salam papah.
"Walaikumsalam Masyaallah Alhamdulillah akhirnya sampai juga ya kamu, silakan masuk" ucap seorang laki laki separuh baya, dengan menggunakan baju koko putih, dengan pici di kepala dan sarung yang di pakai, ia adalah ayah dari perempuan yang akan dijodohkan oleh candra.
"Rumah kamu jauh juga ya, saya hampir nyasar" ucap papah, candra disana hanya memasang muka malas, ia hanya sibuk dengan handphone nya, entah apa yang ia lihat menurut nya dengan ia mau datang pun sudah membuat mamah nya senang, sebenarnya ada juga rasa ingin pergi di dalam dirinya, benar benar ingin pergi.
"Ini jadi yang mana" tanya ayah perempuan itu sambil melihat kearah candra dan rio, pikir nya rio yang akan di nikah kan waktu itu, namun papah nya ingin candra yang di nikah kan agar candra bisa merubah kebiasaan nya, Selama ini candra hanya suka keluar malam luntang lantung tidak jelas, walaupun dia bukan pecandu minum minuman dan obat obatan, tapi candra harus bisa menghargai waktu.
"Yang ini om anak nya" di jawab oleh rio yang sedang duduk bersebelahan dengan candra, candra hanya senyum dengan kepala yang di angguk kan.
"Oww yang ini"
"Mana anak nya nih, aku tidak melihat dari tadi" tanya papah, lalu membuat orang tua si perempuan itu memanggil anak nya untuk keluar dari kamar nya.
"Sebentar saya panggil kan dulu" ucap perempuan yang langsung beranjak dari tempat duduk nya.
Perempuan itu pun keluar dari kamar nya, namun candra tidak melihat, rio sudah menyenggol nya dengan sikut, candra masih sibuk dengan Handphone nya, enggan untuk nya melihat ke depan.
"Masyaallah cantik banget" ucap mamah sambil tersenyum, perempuan itu pun mencium tangan mamah, namun dengan rio dan papah nya perempuan itu hanya bersalaman dengan tangan yang di taruh di dada nya. candra pun melihat ke arah perempuan itu, perempuan itu tidak menegak kan kepala nya, ia masih menunduk.
"Jadi gimana, kapan kita akan melangsung kan pernikahan" tanya papah.
"Aku ikutin mereka saja" Jawab ayah si perempuan itu.
"aku berharap lebih cepat lebih baik, aku tidak mau nantinya menjadi fitnah jika lama lama, masalah rasa suka dan cinta akan tumbuh dengan sendiri nya ketika menikah" lanjut ayah si perempuan itu, membuat candra membulatkan mata nya, makin cepat makin baik maksudnya apa.
Candra melihat kearah perempuan itu bertanya tanya, kenapa perempuan itu hanya diam saja ketika orang tua nya berkata ingin cepat cepat menikahi diri nya dengan laki laki yang belum di kenal oleh nya. Apa jangan jangan perempuan itu sudah setuju dengan perjodohan ini, candra menahan amarah nya ingin rasa nya ia berbicara dengan ketidak setujuan nya tentang perjodohan ini, ia merasa perjodohan ini hanya satu pihak saja yang setuju, sedang kan dirinya sama sekali tidak setuju bahkan benar benar tidak setuju. Candra tidak bisa menikah dengan perempuan yang baru di kenal olehnya, candra benar benar tidak bisa mebayangkan kenapa kedua orang tua nya begitu tega dengan nya.
"boleh juga, aku setuju jika di percepat pernikahan nya, lagi pula kesian kamu nanti, kamu adalah orang terpandang di kampung ini, kamu adalah seorang ustadz, tidak enak jika mempunyai anak gadis yang memiliki laki laki yang bukan mahram nya" ucap papah.
KAMU SEDANG MEMBACA
C A N D U || Lee Haechan {REVISI}
Художественная прозаketika dua insan bertemu dalam sebuah ikatan pernikahan. ikatan yang tidak pernah terpikirkan sebelum nya, namun terjadi kepada mereka. ketika laki laki nakal (candra) di jodoh kan oleh perempuan sholehah (rumi). membuat candra harus melakukan perni...