Malam ini Candra dan Rumi sudah tertidur pulas di kamar mereka masing masing, jam yang sudah menunjukkan pukul 01:00 dengan suasana di luar rumah hujan, terdengar masih tenang dan sangat nyaman untuk di dengar saat tidur, terasa seperti menghipnotis untuk terus terus terlelap dalam tidur, namun tiba tiba suara petir sangat kencang terdengar, sontak membuat Candra terbangun dari tidur nya dan berlari ke luar kamar nya.Tok tok tok "mii..mii.. buka dong.." suara candra di balik pintu kamar Rumi, Rumi pun terbangun dengan suara candra yang tidak sekali atau dua kali mengetuk pintu kamar nya.
"Ada ap" setelah Rumi membuka pintu, Candra Langsung menerobos masuk berlari dan menutup diri nya dengan selimut Rumi.
"Aduh Mii..gua takut.." ucap Candra di balik selimut, Rumi pun panik apa yang di takut kan oleh Candra, Rumi pun mendekati Candra.
"Astagfirullah Candra, kamu kenapa" tanya Rumi.
"Gua takut mii.. takut.." jawab Candra dengan suara yang bisa di bilang seperti ketakutan dengan suara yang gemetar.
"Iyya apa yang kamu takutin, aku ga akan tau kalau kamu kaya gini tanpa bilang ke aku" tanya Rumi. Candra pun mengintip di balik selimut, tubuhnya masih di tutupi dengan selimut hanya setengah kepala nya yang keluar.
"Gua takut mii..petir nya kenceng benget tadi" jawab Candra, Rumi pun tertawa kecil disana, ternyata dari tadi Candra ketakutan karena suara petir.
"Masyallah, kamu lucu banget Candra, jadi dari tadi yang kamu takutin itu karna suara petir, yaampun" ucap Rumi dengan tawa kecil nya.
"Ini serius mii..gua takut, gua tidur disini ya sama lu, ya mi please" ucap Candra yang memohon ke pada Rumi.
"Yaudah aku tidur di kamar kamu ya"
"Ih masa gitu, kalau lu tidur di kamar gua berarti gua tetep tidur sendiri dong, kalau dulu gua ada petir lari nya ke kamar mamah, tapi masa sekarang gua lari ke rumah mamah mi, lu tega emang gua ga tidur karna ketakutan, ayo lah mi tidur sama gua ya, please banget mi" ucap Candra yang masih memohon kepada rumi, dengan wajah yang makin di melaskan oleh Candra dan bibir yang di manyun kan, itu sangat gemas."Mi ya gua numpang tidur di kamar lu, lagian kan kita udah sah juga kan, masa lu ga mau tidur sama gua" lanjut candra masih memohon dengan wajah gemasnya.
"Yaudah iya, kamu tidur duluan aja aku mau solat malam dulu" jawab rumi, candra pun membuka selimutnya sampai di bagian perut.
Candra hanya melihat rumi solat tanpa mengikuti rumi, setelah rumi selesai rumi melihat ke arah candra bingung.
"Kenapa melihat aku seperti itu?" tanya rumi.
"Gapapa, lu emang suka solat malam ya?" tanya candra.
"Iyaa, yaudah ayo tidur" jawab rumi, rumi pun berbaring di samping candra, candra pun ikut berbaring dan menghadap ke arah kanan, membelakangi rumi.
Tiba tiba suara petir pun terdengar lagi, sontak membuat candra terkejut lagi, tidak berlari melainkan memeluk rumi.
"Aaaaa mii.. Takut mii.." ucap candra yang langsung memeluk rumi, rumi pun kaget dengan pelukan candra yang tiba tiba, candra mengumpat di badan rumi.
"Candra, gapapa itu hanya petir, kalau kamu takut kamu baca doa, bisa ga baca doa nya?" tanya rumi pada candra, candra pun melihat ke arah rumi.
"Sini ikutin aku, 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶𝘮𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘢 𝘵𝘢𝘲𝘵𝘶𝘭𝘯𝘢 𝘣𝘪𝘨𝘩𝘢𝘥𝘭𝘢𝘣𝘪𝘬𝘢 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘢 𝘵𝘶𝘩𝘭𝘪𝘬𝘯𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘥𝘻𝘢𝘣𝘪𝘬𝘢 𝘸𝘢 '𝘢𝘧𝘪𝘯𝘢𝘢 𝘲𝘢𝘣𝘭𝘢 𝘥𝘻𝘢𝘢𝘭𝘪𝘬. Aamiin" rumi pun tersenyum dengan candra, candra pun melihat rumi, candra tidak bisa melihat apa apa selain memfokus kan pandangan nya pada bibir rumi.
"Mii" ucap candra.
"Iya kenapa" jawab rumi.
"Lu masih takut sama gua ga?" tanya candra dengan posisi duduk."Hmm, udah mulai engga ko ada apa?" jawab rumi dan bertanya.
"Kalau gua egois boleh ga?" tanya candra lagi, rumi pun bingung dengan pertanyaan candra.
"Maksud kamu apa, aku ga paham?"
"Gua mau melakukan itu sekarang mi, apa lu udah siap?" sontak membuat rumi terkejut, apa maksud nya, apa candra ingin berhubungan layak nya suami dan istri, rumi pun menunduk kan kepala nya."Kalau lu masih belum siap, gua gapapa ko, maaf ya lanjut tidur aja" ucap candra, ketika candra ingin membaring kan tubuh nya, rumi pun menegak kan kepala nya.
"Iya aku mau, ayo kita lakukan" candra terkejut dengan ucapan rumi yang tidak menolaknya, candra pun kembali menghadap ke arah rumi.
"mii elu serius, ga terpaksa kan?" tanya candra meyakinkan bahwa rumi serius ingin melakukan dengan nya.
"Iya.. Aku beneran serius, aku tidak boleh menolak ajakan suami, jadi ayo kita lakukan untuk pertama kali" jawab rumi dengan senyum nya, kali ini rumi membuktikan bahwa diri nya tidak lagi takut dengan candra, candra pun mendekati rumi lebih dekat.
"Mi.. Kalau lu belum siap gapapa, jangan hanya karna lu gaenak sama gua, lu jadi mau, gua ga mau ngelakuin itu kalau lu terpaksa mi, gua ga akan marah." candra pun masih meyakinkan rumi, agar rumi benar benar mau melakukan nya.
"Candra, aku tidak terpaksa, udah saat nya aku mencari pahala dari mu, jadi aku siap untuk apa pun, aku tidak terpaksa sama sekali" rumi pun tersenyum dan memegang tangan candra, candra pun ikut tersenyum.
"Makasih ya. cantik" rumi pun tersenyum, candra makin mendekatkan wajah nya, candra mencium bibir cantik nya rumi, bibir yang sebelumnya hanya di pandang oleh nya, dan sekarang bisa ia rasakan.
"Boleh aku buka kerudung nya?" tanya candra, rumi pun tersenyum dan mengangguk kan kepala nya.
Setelah candra membuka kerudung rumi, Candra pun kembali mencium bibir rumi dengan tangan yang membuka kancing baju tidur rumi.
Malam ini malam yang indah untuk mereka berdua, malam yang membuat dua insan ini merasakan cinta yang seutuhnya, cinta yang halal dan berhubungan yang halal, untuk pertama kali rumi merasakan menjadi istri sepenuhnya milik candra hanya candra seumur hidup nya.-
-
-
-
-
-
Assalamualaikum cantik 😬😋 maaf aku harus kasih part malam gini, hmm maaf ya kalau ada typo dan kalau ada yang ga jelas🙏🏻 btw follow aku ya dan vote juga, Terimakasih anak baik🤗Happy reading
💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
C A N D U || Lee Haechan {REVISI}
Fiksi Umumketika dua insan bertemu dalam sebuah ikatan pernikahan. ikatan yang tidak pernah terpikirkan sebelum nya, namun terjadi kepada mereka. ketika laki laki nakal (candra) di jodoh kan oleh perempuan sholehah (rumi). membuat candra harus melakukan perni...