𝚁𝚞𝚋𝚢 [ NoMin ] ✔

Ruby #6

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Jeno tersenyum canggung.

Seharusnya dia menolak ajakan Jaemin yang mengetahui bahwa dia sudah ketahuan mengikuti orang secara diam-diam.

Tapi sekarang?
Malah duduk santai di sofa sang pemilik Rumah yang dari tadi dia ikuti.

Jeno menatap sekitarnya secara sesakma. Ruangan sekitarnya tidak terlalu luas, ah rumah yang dia masuki saja dari luar sudah terlihat kecil sekali.

Jeno pikir, karena Jaemin adalah pemilik Cafe yang bisa terbilang besar, dan selalu ramai pengunjung maka rumah Jaemin juga akan begitu besar. Tapi, ternyata tidak.

"Ini rumah siapa?" tanya Jeno begitu melihat Jaemin sedang membuka gembok yang terpasang di pagar.

Jaemin tidak menjawab secara langsung, begitu selesai membuka gembok, dia hanya menoleh dan tersenyum pada Jeno.

"Selamat Datang di Rumahku. Jeno baru pertama kali kesini, kan? Mari masuk. Aku akan siapkan minuman dulu."

Suara langkah kaki langsung mengagetkan Jeno, ternyata itu Jaemin yang sedang berjalan dari arah dapur menuju meja di depan Jeno.

"Maaf lama, aku tidak punya kopi kesukaanmu jadi aku hanya menyediakan segelas coklat panas."

"A, itu tidak masalah."
Jeno mengambil salah satu mug yang ada di atas meja, dan meminumnya perlahan karena masih panas.

Jaemin duduk di samping Jeno, kedua tangannya juga mengambil mug satunya.

"Jadi, kenapa mengikutiku, Jeno? Sepertinya kamu mengikutiku dari Cafe ya?" tanya Jaemin pelan. Jeno tersedak coklat panas seketika.

Uhuk! Uhuk!
Ternyata aku ketahuan dari Cafe, batin Jeno.

"Itu.. Itu hanya kebetulan, kupikir aku melihat seseorang yang kukenal jadi mau mengajak nya pulang tapi karena ingin memastikan aku cuma mengikutimu dari belakang."

Alasan, tolong Jeno butuh alasan yang banyak.

"Loh? Tapi, kita kan saling mengenal? Kenapa tidak ditawarkan dari tadi?"