Ruby #7

1.1K 167 7
                                    

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°


Jisung yang baru saja datang, langsung melipat tangannya diikuti dengusan ketika kedua matanya menangkap pemandangan Jeno yang digotong Soobin masuk ke dalam mobil.

Soobin yang menyadari ekspresi tidak mengenakkan dari Jisung hanya terkekeh tanpa suara.

"Jangan begitu.. Dia calon anggota baru loh," ujar Soobin. Jisung langsung memberikan tatapan tidak terima.

"Apa?"
Soobin sengaja tidak mengulang ucapannya karena dia bergegas masuk ke dalam mobil.

Jisung terlihat kesal, dan Chenle pernah berpesan padanya agar tidak berurusan dengan Jisung yang marah.

















Jaemin membuka pintu dan tersenyum pada Jisung yang ada di depan pintu.

"Tugas apa sekarang?" tanya Jaemin. Jisung menggeleng, dia sengaja berbohong karena jika bukan kepentingan tugas Jaemin akan sangat tidak mau ditemui oleh siapapun kecuali dia yang meminta para anggotanya datang.

Jaemin melengkungkan bibirnya ke bawah, sedikit kecewa karena dibohongi tapi apa boleh buat. Jisung juga dari tadi mengganggu nya.

"Lalu? Kenapa hendak menemuiku? Kangen ya?" Jaemin bertanya sambil terkekeh. Dia melipat kedua tangannya di dada.

"Apa yang polisi itu perbuat disini?"

"Kenapa mau tahu banget? Itu bukan urusanmu, Park Jisung."

"Itu urusan ku. Keanggotaan RubyZ bisa terancam, Kak!"
Jaemin terkekeh.

"Enggak bakal."

"Kenapa percaya diri kalo kita gak bakal ketahuan? Karena polisi itu?
Kak! Aku yang menemani mu pertama kali sejak kelompok ini dibentuk, aku juga yang selalu ada untuk menemani mu bukan dia."

"Ya, lalu? Kau bahkan hanya wakil ku, Jisung. Disini aku ketuanya."

"Kak! Jika RubyZ ditangkap, kita semua hancur."

"Itu tidak bakal terjadi, Jisung."

"Kenapa percaya diri sekali, Kak?"

"Ayolah.. Kelompok kita sudah dua kali hancur loh, bahkan jika hancur sekali lagi kita semua berjanji akan membubarkan nya, kan?

Kenapa begitu takut kelompok ini hancur kalo pernah hancur dua kali?" tanya Jaemin.
Jisung sedikit kesusahan menelan ludahnya sendiri. Tidak ada yang salah dengan pertanyaan Jaemin barusan.

Menurut Jisung, RubyZ adalah rumahnya disaat dia sendiri malah diusir dari rumah.
Kehancuran pertama dan kedua RubyZ sangat membuat semua anggota kelompok mereka sempat bersitegang, juga saling menyakiti satu sama lain.

Meskipun begitu, Jaemin kembali berhasil sekali lagi mengembalikan kejayaan kelompok mereka bersama sebuah janji.

"Apa yang dikatakan Soobin benar?"
Jaemin mengangkat alisnya karena tidak paham maksud Jisung.

𝚁𝚞𝚋𝚢 [ NoMin ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang