°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Jeno sekarang duduk diam dan manis di meja makan, dia membiarkan Renjun juga Jaemin yang sedang menyiapkan sarapan. Matanya tidak lepas dari kegiatan JaemRen sama sekali, takut jika tiba-tiba dia malah diracuni disini.
"Dia polisi yang kau ceritakan tempo hari itu ya?" tanya Renjun dengan nada berbisik pada Jaemin.
"Ya. Dia orangnya."
Renjun melirik ke arah Jeno sembari berpura-pura menuang air panas pada tiga mug gelas yang tersedia, kemudian berbalik lagi menatap ke arah Jaemin."Mau kau racuni?"
Jaemin terkekeh mendengarnya."Kita bukan kelompok pembunuh, my Injunie. Bukannya kamu tahu tujuanku memancingnya."
Renjun mendengus.
"Agaknya akan susah buat tujuanmu itu." Jaemin hanga tersenyum."Bukankah kalian sama-sama susah? Jadi, tidak ada akasan untuk menyerah untukku."
Jaemin menuang makanan yang selesai dia masak ke piring."Ayo, kita sarapan."
"Ini, Jeno. Maaf hanya menyiapkan sarapan seadanya saja," ujar Jaemin.
Jeno tersenyum menerima piringnya."Tidak apa-apa, Jaemin."
Ketiganya kemudian sarapan dalam diam, sebenarnya tidak benar-benar diam karena hanya Jeno yang diam. Jaemin juga Renjun dari tadi membicarakan game yang tidak dimengerti oleh Jeno.
Dia ingin berbicara tentang kejadian tadi malam, tapi sepertinya agak kurang tepat saja waktunya.
Mungkin setelah...
Jaemin menatap Jeno sekarang.
"Tadi katanya mau berbicara padaku. Tentang apa?"Jeno berkedip beberapa kali sebelum akhirnya memilih berbicara.
"Tadi malam.. Kau dimana?" tanya Jeno.
"Di rumah ini. Tidak kemana-mana, bersama Renjun."
Jaemin menjawab begitu santai, Renjun hanya diam menikmati sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚞𝚋𝚢 [ NoMin ] ✔
Fiksi Penggemar"Matamu bukan coklat, aku yakin itu." Bibirnya menyunggingkan senyum kemenangan, tetapi yang dia tunjuk malah menunjukkan ekspresi yang tidak pernah dia duga. "Ya. Memang bukan." °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° NCT. NOMIN. ⚠BXB. #justforFUN #justFanfic...