𝚁𝚞𝚋𝚢 [ NoMin ] ✔

Ruby #9

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Haah...
Helaan napas terdengar setelah membaca berita tadi pagi.

Jeno mengurut keningnya saat ini.
Kepalanya menoleh ke arah meja yang berada di sebelah nya yang sudah bersih.

Meja Soobin sudah bersih, seakan tidak ada yang menempati meja itu sebelumnya. Bagaimana bisa? Tentu saja, tanpa sepengetahuan Jeno, Soobin mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Iya, Soobin keluar dari pekerjaannya sebagai polisi.

Belum lagi, Cafe milik Jaemin yang berada di depan kantornya tiba - tiba sudah ditempel tulisan 'Dijual' di salah satu jendela kaca nya.

"Kau mau tahu, Jeno? Kalo begitu cobalah cari tahu sendiri."

Jeno harus mencari tahu dari mana? Sebenarnya ada dua tempat lagi yang Jeno ketahui, dan dia bisa kesana segera.

"Apakah aku harus kesana mengeceknya?"

Nihil.

Apartement yang ditempati Renjun sudah dijual ternyata, dan pilihan Jeno adalah ke rumah Jaemin. Sebenarnya Jeno bisa saja ke rumah Soobin karena dia pernah kesana, tapi hasilnya pun sama saja.

Tapi, Jeno rasa kalo pun dia ke rumah Jaemin pasti hasilnya sama saja, percuma yang dia dapatkan adalah rumah kosong juga.

"Aku harus dapat jawabannya dari mana, Jaemin?" gumam Jeno dengan nada frustasi.

Jaemin menutup koper berisi uang yang telah dia terima dari hasil curian berlian tadi malam.
Koper itu dijauhkan darinya, sebelum akhirnya Jaemin mengambil gelas kopi yang berada di sampingnya. Dia menyeruput kopi kesukaan nya secara perlahan.

"Membuat RubyZ? Untuk apa? Mencuri? Apa keuntungan nya??"

Jaemin terkekeh.
Keuntungan? Entahlah, Jaemin tidak pernah peduli dengan keuntungan yang dia dapat dalam kelompok RubyZ.