Ruby #8

1K 172 3
                                    

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Jaemin tersenyum tipis ketika melihat Jeno juga Soobin yang memasuki Cafenya melalui kamera CCTV.
Tangan kanannya menopang kepala, sedangkan tangan kirinya mengetuk meja beberapa kali dengan jarinya.

"Aku penasaran kalo dia ingat kejadian semalam," ujar Jaemin pelan.

Tok! Tok! Tok!!
Itu pasti dari Chenle yang ingin memberitahukan kedatangan Jeno.

"Ya. Aku akan kesana."
Jaemin segera beranjak dan membuka pintu ruangan, tapi bukannya Chenle yang dia temukan, malah Jisung.

Jaemin mengangkat salah satu alisnya.
Jisung melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ada apa, Jisung?" tanya Jaemin.
Dia pikir Jisung tidak akan membicarakan sesuatu lagi apalagi jika itu tentang Jeno. Jaemin tahu alasan kenapa Jisung sangat tidak menyukai Jeno, tapi Jaemin tidak peduli.

Karena dia menyukai Jeno.

"Kau sungguh-sungguh tentang dia yang akan jadi calon anggota baru kita?"
Jaemin tertawa pelan.

"Kenapa malah bertanya seperti itu lagi? Aku sudah pernah memberitahumu kemarin, kan? Kuharap kau tidak lupa, Jisung."

"Kau menyukainya, tanpa hendak membalas perasaan ku terlebih dahulu, Kak?"
Jaemin menghembuskan napasnya pelan.

"Perasaan mu padaku hanyalah perasaan kagum, Jisung. Bukan, perasaan seperti yang kamu kira."

Jisung mendengus.
Jaemin selalu mengatakan hal yang sama, dan Jisung selalu mempertanyakan hal yang sama walau dia akan selalu dijawab dengan jawaban yang sama pula.

Jaemin memegang bahu Jisung.

"Kau hanya belum menemukan seseorang yang tepat untuk perasaan yang kamu kira itu."

Jisung menundukkan kepalanya, kemudian mengangguk. Dia tidak berniat mengucapkan sesuatu lagi.

Tapi, meskipun mulutnya diam, Jisung kemudian menjulurkan sebuah map pada Jaemin.

"RubyZ diminta mencuri sebuah berlian merah yang akan sampai di Pelabuhan nanti malam." Jaemin menerima map tersebut.

Bibirnya menyunggingkan senyuman lebar. Ini yang dia tunggu - tunggu.



















"Ini kopinya."

Jaemin menaruh dua gelas kopi pesanan Jeno juga Soobin diatas meja, beserta sebuah piring yang di atasnya terdapat sepotong kue.

"Kami tidak pesan kue," ujar Jeno.

"Ini dari Chenle untuk Soobin," jawab Jaemin.

"Wah, pasanganku begitu pengertian jika aku mau yang manis manis."

𝚁𝚞𝚋𝚢 [ NoMin ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang