_
Setelah kejadian malam itu, Aku jadi sering bertemu dengannya di cafe setiap pagi. Entah di sengaja atau memang hanya cafe ini tempat mencari inspirasi."Jin?"
"Bisa gak sih panggil Jinjin gitu? Susah yee?"
"Iya Iya Jinjin, gw mau tanya dah"
"Apaan?" sahut Jinjin sambil fokus pada mesin kopi
"Tuh cowok datang jam berapa? Kenapa jadi sering kesini dah?"
"Cowok? Yg mana?"
Aku pun menunjuk ke arah cowok Misterius itu, dan secara bersamaan cowok itu menoleh ke arahku dan Jinjin.
"Mampus kau! Dia lihat chi. Kagak ikutan yee gw" Jinjin pun kabur masuk ke ruang staff.
Gw yg kebingungan, mencoba untuk ber pura-pura sibuk.
"Halo? Loe tadi nunjuk gw, ada apa?"
"Hah? Hah? E e enggak kok. Tadi gw nunjuk tuh cewek di sebelah meja loe. Jangan ke PD an deh ya plis"
Dia pun kembali ke tempat duduk nya, dan aku melanjutkan pekerjaan ku.
_
[22.00]"Jin"
Jinjin melirik dengan tatapan sinis.
"Eh Iya lupa, Jinjin. Gw duluan ya, mau mampir ke tempat lain soalnya"
"oke Ati2 luu"
Aku pun bergegas untuk keluar dari cafe dan tiba - tiba...
"Astaga!!.. Kenapa dah berdiri di depan pintu?"
Sekali lagi si Misterius kembali menghantui ku. Tuhan aku salah apa dah akhir-akhir ini? Kenapa ketemu dia terus sih?
"Loe mau kemana?" tanya dia dengan suara yg enak di dengar.
"Bukan urusan loe. Awas minggir."
"Hutang loe kemarin lunas kalau gw boleh ikut"
"Hutang? Hutang apaan? Ketemu aja baru kemarin"
Dia tiba-tiba mendekat kan wajah nya tepat di depan wajahku. Tampak jelas sekali mata nya yg cantik, hidung nya seperti pisau dapur yg sangat tajam, dan bibir nya yang...
*"YAA.. LEE OH CHIN!! Loe mikir apaan. Sadar Lee Oh Chin sadar."*
suara hatiku yg sedang bertarung dg otak.
"Hutang mu karena aku telah menolongmu semalam" ucapannya yg menyadarkan ku dari kegilaan otak.
"Ishh.. Terserah deh kalau mau ikut"
Kami pun bergegas meninggalkan cafe.
By The Way hari ini, hari kematian kakak ku. Lee Hyun Shin. Aku 3 bersaudara. Aku masih memiliki adik laki-laki yg sekarang menjadi Trainee di salah satu agency.
Dia yg tak sengaja terlibat dengan dunia Idol. Adikku memang terkenal siswa tertampan di angkatannya. Oh ya, By the way namanya Lee Dongmin.
_
"Akhirnya sampai juga""Sampai? Ini hanya sebuah halte dekat lampu merah"
Yaps.. Tempat ini yg selalu ku kunjungi di setiap hari kematian kakak ku.
"Hari ini, hari kematian kakak ku"
Tiba-tiba dia diam, dan suasana menjadi hening.
"Kakakku meninggal satu tahun yg lalu. Tepat di tempat ini. Dia korban tabrak lari. Dan aku menjadi saksi dalam kecelakaan itu. Karena saat itu, kakak ku ingin menghampiriku yg berdiri di seberang sana. Aku bahkan susah tidur setelah kejadian itu. Itu kenapa aku selalu datang kesini, setiap hari kematiannya" jelas ku dengan mata yg mulai basah.
"Kenapa gak bilang kalau kesini karena itu, seharusnya aku gak ikut"
"Udah gapapa. Gw justru makasih loe ikut. Gw bisa tahan air mata karena malu kalau nangis di depan orang lain. Thanks"
_
[22.30]Kami berjalan pulang setelah 30 menit banyak mengobrol di halte bus. Entah apa yg kami bicarakan, tapi kini kami merasa sudah lebih dekat dari sebelumnya.
"Emm.. By the way. Nama loe?" tanya gw yg sama sekali gak tahu namanya siapa.
"Ah? Sorry gw belum kasih tahu nama. Gw Myung Jun. Kim Myung Jun. Loe panggil gw MJ aja atau Jun. Dan kayak nya kita seumuran juga. Gw 26 Tahun. Loe?"
"Gw Oh Chin. Lee Oh Chin. Umur kita sama."
... Tikkkk.. Tikkk... Rrrsssszzzzzz...
Tiba-tiba turun hujan lebat yg memaksa kita harus tetap di halte lebih lama.
"Ah sialan. Kenapa harus hujan sih. Padahal kemarin2 panas banget. Benci banget"
"Gw suka hujan"
Aku pun terdiam mendengar ucapan nya sambil memandangnya.
"Gw benci, karena kakak gw di tabrak di tengah hujan"
Seketika matanya berubah menjadi iba kepadaku.
"Kalau begitu, kali ini kau harus menyukainya"
"Hah..?"
Tiba-tiba dia menarikku di tengah hujan yg lebat.
"Mulai sekarang kau harus menyukai hujan dan jangan lupakan ini"
Tangannya menarik tubuh ku kearah nya dan bibir kami saling bersentuhan. Aku yg terkejut kembali membuka mata dg lebar dan mencoba mendorongnya, namun sia2. Aku pun mengikuti kecupan bibirnya yg perlahan-lahan membuatku menutup mataku dan membalas setiap kecupannya dengan tanganku yg menggenggam erat pakaiannya.
_
[Di rumah]"Yaa? Kenapa kakak basah kuyup begini?" sapa Dongmin (Adikku) dg rasa khawatir karena melihatku basah kuyup karena hujan.
"Gapapa kok. Kakak masuk dulu ya"
Setelah membersihkan diri dan mengeringkan rambut. Aku terduduk di meja kerja ku yg menghadap ke arah jendela.
"Ishhh.. Gila gila gila.. Gw bahkan baru tahu namanya tadi, kenapa bisa2 nya gw ciuman kayak gitu"
"Tunggu!! Kalau besok dia datang ke cafe, gw harus bagaimana? HUWAAA AAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAA"
".. TOKKKKK TOKKKKK TOKKK.."
"KAK? LOE KENAPA HEH TERIAK KAYAK GITU?" Suara dongmin dari balik pintu kamar ku.
"E.. Enggak. Udah tidur gih. Besok harus ke dorm pagi2 kan?"
Malam itu sungguh seperti malam horror bagiku. Ah.. Sudah lah...
[Keesokan harinya]
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Two World
Storie d'amoreMenceritakan tentang Pria dan Wanita yg memiliki dunia yg sangat berbeda dan terjebak dalam perasaan yg sulit untuk mereka hindari. Apakah mereka akan memilih untuk mengabaikan dunia itu? Atau berhenti dan kembali ke dunia mereka masing - masing?