☕+🍵
_
_
_
_
_
-Suara antusiasme terdengar dari arah bangku Sandra dan temannya, memecah keheningan kelas yang sedang kosong karena hampir semua penghuninya keluar beristirahat setelah beberapa jam berkutat dengan buku-buku pelajaran.
"Demi apa?!" Suara itu adalah milik seorang gadis yang duduk sebangku dengan Sandra. Teman sekaligus sahabat Sandra. Lutfi adalah nama aslinya. Sedangkan, nama panggilannya di sekolah adalah Upi.
Sebenarnya, nama Upi pertama kali digunakan sebagai pengganti nama Lutfi, hal tersebut bermula dari Sandra. Ia sengaja mengubah panggilan teman sekaligus sahabatnya itu menjadi Upi karena bagi dia nama Lutfi terkesan berbelit-belit alias belibet di lidahnya. Singkat cerita, muncullah panggilan Upi. Lambat laun, dari waktu ke waktu, bukan hanya Sandra saja yang memanggil Lutfi dengan sebutan Upi tapi teman-teman yang lainnya pun ikut ketularan.
Persahabatan antara Sandra dan Lutfi bisa dikatakan sudah cukup lama. Mereka sudah berkawan sejak duduk di bangku pertengahan Sekolah Dasar. Lebih tepatnya ketika Sandra kelas tiga. Namun, waktu itu mereka tidak langsung berteman dengan baik. Keduanya sempat bermusuhan akibat adanya kesalahpahaman yang tidak sengaja tercipta
-Flashback on
Semuanya berawal saat Sandra naik ke kelas tiga. Waktu itu, ia mendengar kabar dari wali kelasnya, jika akan ada murid baru yang datang. Lutfi alias Upi merupakan pendatang alias murid pindahan dari SD sebelah yang akan bergabung ke dalam tim kelas Sandra, yang wali kelasnya maksud.
Kalau ditanya alasan kenapa memilih pndah, jawaban Upi kurang lebih seperti ini; "Di sekolah aku yang lama teman-temannya banyak yang nakal. Nggak ada yang asik buat di ajak main. Sukanya main jotos-jotosan. Kerjaannya berantem mulu. Padahal berkelahi itu kan nggak baik ... Jadi, Lutfi nggak suka, Lutfi nggak betah. Terus, Lutfi minta aja ke papa dan mama buat pindahin Lutfi ke sekolah lain, hihihi," dengan polosnya dia waktu itu.
Faktanya adalah, dulu, Sandra dan Upi bagaikan air dengan minyak. Sukar untuk bersatu. Keduanya sempat saling bermusuhan. Walaupun sebenarnya, hanya Upi yang menganggap hubungan mereka demikian.
Hari pertama Upi pindah ke sekolah Sandra, ia dengan sikap periangnya bisa dengan mudah mendapatkan teman di kelas barunya. Namun, yang satu ini pengecualian. Upi kesusahan bahkan tidak bisa mengakrabkan diri dengan Sandra. Gadis itu -Sandra- selain menjadi murid terpintar di kelasnya, juga anak yang penyendiri. Dia lebih menyukai ketenangan dan dia tidak akan mau berbicara bila topik pembicaraannya tidak teramat penting. Kepribadian semacam itu ia dapatkan dari mendiang ayahnya -Sigit. Kepribadian yang tenang, fokus, dan hanya berbicara kalau memang diperlukan.