3

7K 783 50
                                    

Pulang sekolah Jean sudah menunggu bus dihalte bus mulutnya penuh makanan pemberian Yandi tadi sebelum pulang. Jean senang ada yang memberi makanan apa pun itu, lihat pipinya mengembung karena begitu banyak makanan didalam mulut.

Jean sangat menggemaskan seperti bocil menunggu jemputan, itulah yang dilihat dari seorang Hussein Aldi Permana pemuda berandal yang sering mencatat buku ajaib guru BK. Tapi Hussein merasa bencinya lebih dominan jadi dia sekarang singgah dihalte.

Kepala Jean miring ketika sebuah mobil berhenti didepannya, mobil itu sangat mewah masih baru juga kelihatannya.

"Masuk lo!" Jean tersentak kemudian menggelengkan kepalanya penuh ketakutan. Namun mulutnya masih mengunyah.

Hussein keluar dari mobilnya, Jean bersiap kabur sayang sekali begitu mudah Hussein menangkapnya dengan menarik tali tasnya, "Sein jean gak salah apa apa .... jean mau kerja .... "

Jean memeluk kotak makan dari Yandi, matanya sudah berkaca-kaca.

"Kerja dimana lo? Mending jadi pelacur gue aja sih lumayan duitnya," Hussein tertawa mengejek.

"Tapi jean bukan pelacur sein .... " Hussein menyadari sesuatu, "Lo manggil gue sein?" Jean mengangguk.

"Bagus juga, tapi jangan pernah lo manggil gue pakai mulut kotor lo."

Hussein membuka pintu mobil dan mendorong Jean masuk ke dalam mobilnya.

"Sein jangan .... " Jean takut kejadian itu terjadi lagi, dia tidak mau.

Yang dipanggil mana peduli Hussein masuk mobil kemudian mengemudikan mobilnya kecepatan sedang, Jean sudah bergetar takut, bagaimana Hussein memperkosanya atau membunuhnya karena dia tahu seberapa benci Hussein padanya.

Tapi Jean ingat sesuatu kotak makan yang dia pegang masih banyak isinya, "Sein mau ini gak?" Kotak makan Jean buka dan ada banyak bolu coklat disana.

"Lo pikir gue suka manis manis?" Jean tidak menjawab tapi mengangguk lucu, hidungnya memerah dan matanya berkaca-kaca jadi pusat perhatian Hussein sekarang.

"Buang aja gak sudi juga gue makan itu."


"Sein sayang tau ini dibuang, bolunya enak buatan mamanya Yandi, " Hussein merasakan emosinya membludak mendengar ada nama lain disebut pemuda manis itu.

"Punya temen lo sekarang." Nada suaranya sangat datar Jean jadi takut.

"Iya .... jean baru temenan tadi pagi .... "




"Buang itu." Perintah Hussein dengan tegas.


"Gak mau .... ini enak ... " Jean memeluk kotak makan berwarna kuning tersebut takut Hussein merampas dan membuangnya.

Kalau saja sekarang dia tidak menyetir pasti sudah tampar Jean, sungguh anak ini menguras emosinya.

"Lo habisin itu sebelum sampai tujuan kalo gak gue buang."

Jean lekas memakan bolu coklat itu sebanyak yang dia bisa, jujur baru pertama kali ini dia bisa memakan bolu ini rasanya sangat enak. Mungkin ini akan jadi makanan favorit Jean mulai sekarang.

Hussein menengok kesamping dan sialan, pipi gembul Jean sangat menggemaskan, apa lagi makan dengan mata berkaca-kaca.

"Lo kayak bocil anjing!"





Please With Me. [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang