6

6.3K 685 31
                                    

.

Sebelum sampai sekolah Jean diturunkan Hussein dari mobilnya pemuda itu bilang malu jika mobil mewahnya ditumpangi hama seperti Jean, Jean hanya menurut lagi pula siapa tadi menjemputnya, tapi malah malu, aneh sekali.

Sampai gerbang sekolah Jean melihat anak kelas sebelah namanya Terry siswa berprestasi yang selalu rangking pertama satu angkatan baru disusul Jean.

Terry menatap Jean kemudian menghampiri pemuda itu, "Jean kan? Lo udah buka wa grup angkatan gak? " Jean menggeleng dia sudah tidak punya handphone lagi karena ulah Hussein saat itu jangankan handphone sekarang kacamatanya saja dia tidak punya lagi.

"Aku belum, emangnya kenapa?" Jean salah tingkah melihat senyum teduh Terry sangat menawan.

"Kalo gitu biar gue kasih tau kalo kita bakal ikut olimpiade fisika beberapa bulan lagi, pokoknya sebelum masuk semester ganjil," Jean membulatkan matanya.

"Beneran? Wah .... " Terry mengacak surai halus Jean.

"Kayak gak pernah aja lo," Jean mengerucutkan bibirnya.

"Kan aku kira gak bakal ikut lagi udah kelas 12 ... "

Dari jauh Hussein mengepalkan tangannya melihat interaksi dua murid terpintar disekolah itu, ada rasa tidak suka kala senyum Jean terlukis indah karena candaan Terry. Jean dan Terry berjalan beriringan masuk ke dalam area sekolah.

"Udah ada temen aja dia," Hussein merasa kepala hampir pecah mengingat wajah bahagia pemuda yang sering dia bully itu.

.

.

Jean duduk paling depan dekat berhadapan dengan pengajar itu pilihan teman-teman sekelasnya jadi hanya Jean yang ditanyai mereka mengorbankan Jean akan hal itu.

Tapi Jean mana pernah protes pemuda itu iya iya saja.

Namanya Jean itu sangat luar biasa penyabar bahkan tugas dicontek satu kelas hanya tersenyum.

Yandi bahkan menyuruhnya untuk sekedar berkata tidak sayang sekali Jean tidak mau malah terkekeh imut.

BRAAKKK!!!

Pintu kelas ditendang kasar oleh dua pemuda tinggi dengan rahang mengeras Jean terkejut dan ketakutan, itu Jidan dan Jaya pasti mereka akan merundungnya lagi seperti hari hari yang lalu.

Dan benar dua pemuda tadi langsung menyeret tubuh kurus Jean keluar kelas, para teman sekelas hanya menonton sebab mereka juga takut pada Jidan dan Jaya dua pemuda itu sangat menakutkan, Jean tidak berontak yang mungkin akan membuat mereka berdua marah.

Brukkk

Tubuh Jean dilemparkan begitu saja ke lantai koridor kelas 12 banyak yang melihatnya, namun sekali berurusan dengan para berandal kelas kakap anak orang kaya itu sangat mengerikan juga menakutkan.

Hussein tertawa bahagia diatas penderitaan Jean mungkin dia dalang akan kelakuan dua temannya, Jaya menendang punggung Jean sampai ada jejak sepatu tercetak dibaju seragam pemuda berbadan kecil itu.

"Tangan gua gatel anjing! Mau mukul muka sok polos lo!" Jidan menekan kepala Jean ke lantai menggunakan kakinya.

Jean meringis dan berteriak kesakitan sayangnya itu malah membuat ke-3 pemuda tersebut semakin bergairah menghajarnya.

"S-sakiit ..... Jidan kepalanya Jean ....." Jidan malah tergelak nyaring disusul Hussein dan Jaya.

"Sakit banget atau sakit ajaa .... hayoo jawab sialan!!" Jidan menendang kepala Jean sampai membentur lantai, beberapa siswa langsung berpaling karena itu sangat mengerikan.

"Toloong ....  jean kepalanya sakit sekali .... " beberapa siswa bahkan menjauh sambil menangis melihat keadaan Jean, mereka masih manusia akan tersentuh mendengar suara lemah Jean.





.
.

Please With Me. [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang