Putus....
Kami putus tanpa kata putus, dia pindah tanpa pamit, bahkan aku tau dia pindah dari teman-teman tongkrongannya.
Sakit? Tentu saja, aku dianggap apa selama ini. Apa cuma aku saja yang merasa kami punya hubungan, apa cuma aku aja yang menganggap dia pacar? Mungkin saja, karena dia memang secuek itu selama ini sama aku dan sehumble itu jika pada orang lain.
Sebulan berlalu aku masih malu jika mengingat kelakuanku yang selalu menghampirinya di kelas, mengajaknya makan, mengajaknya jalan, atau bela-belain ikut ekskul olahraga padahal gak suka.
Kukira dia punya rasa yang sama ternyata kita beda.Yah... Finally akhirnya aku sadar dan mulai memperbaiki diri, kalau bahagiaku gak boleh tergantung padanya, aku harus membahagiakan diri sendiri dulu.
"Fafa... Nonton basket yu..."
"Males ah, panas."
"Duillle... Yang ayangnya udah gak ada, alesan aja panas, gak inget dulu lo yang paling semangat kalau nonton basket."
"Itukan dulu, sekarang gue males, super males apalagi harus ketemu temen-temen nongkrongnya dia. Dan satu lagi Ren, jangan panggil gue Fafa, nama gue Fara."
Dan temanku Rena hanya nyengir.
"Yaudah kalau males yu kantin aja makan, biar semangat bestie."
"Yu... Makan lebih berfaedah dari pada panas-panasan."
"Kata seseorang yang baru saja ditinggalin ayang". Ledek Rena, lagi.
Tapi tak berselang lama setelah Fara dan Rena duduk di kantin, datanglah gerombolan anak basket plus dayang-dayangnya alias tim hore mereka, mengambil tempat duduk tepat di meja sebelah Fara.
"Dih ngapain sih mereka duduk disana, meja jauhan dikit masih ada kali." Gerutu Fara yang di balas Rena, "Biarin aja, cuekin."
Masalahnya kalau dekat-dekat mereka Fara suka gerah sendiri, mereka seolah menyindir Fara dengan menceritakan updatean terbaru dari mantannya itu. Seperti saat ini.
"Eh gila si Algra makin keren aja tuh anak, pake update nonton balapan di Mandalika lagi."
'Satu' batin Fara.
"Kenapa sih doi kalau bikin snap gak pernah senyum, padahalkan gue kangen sama senyumnya dia."
'Dua'
"Semalam gue chatan sama dia katanya kakaknya yang cewe ulang tahun, hadiahnya minta jalan-jalan ke Lombok, si Al ngikut deh."
'Tiga' Kuping Fara udah mulai pengang dengar nama Algra terus di sebut-sebut.
"Eh gue chat dia juga deh siapa tau di bawain oleh-oleh."
Cukup sudah, panas deh kuping Fara, bahkan soto di mangkoknya masih banyak dia sudah berdiri hendak pergi.
"Ck... Gak tepat banget sih gue milih waktu makan."
Ia cepat-cepat pergi darisana meninggalkan Rena, yang masih menghabiskan kuah baksonya.
"Fara!" Fara berhenti melangkah tanpa menoleh. "Salam dari Algra." Dan selanjutnya langkah Fara diiringi suara tertawa mereka.
Fara tau mereka tak serius tentang salam dari Algra, dan Fara juga gak mau tau tentang Algra lagi, nomor dan sosial media Algra sudah dia blok sebelum dia di blok terlebih dahulu, ya siapa tau Algra semalas itu untuk tau tentang dia, pergi aja tanpa pamit, jadi ya Fara blok duluan aja Algra.
***
"Fara... Ada abang gojektuh di depan, kamu pesen makanan?" Tanya Kinan ibunya Fara.
"Enggak... Aku gak pesen mah, salah alamat kali." Jawab Fara yang sedang leha-leha di depan TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Pendek
RomansSuka tiba-tiba dapat inspirasi, tapi kalau di jadiin cerita panjang suka tiba-tiba mandeg di tengah jalan, jadinya dibuat cerita pendek aja. Happy reading 😊.