Menjadikan Namamu Abadi

2.7K 57 5
                                    

Kenapa kamu selalu hadir Ar?

Sudah dua belas tahun berlalu, tapi kenapa kamu masih gak bisa lepas dari ingatanku.

Berbagai cara sudah kulakukan agar bisa melupakanmu, tapi tiap aku sudah lupa, kamu selalu datang melalui mimpi hingga akhirnya aku memikirkanmu lagi.

Sudah lama, bahkan aku gak tau bagaimana kehidupanmu, bagaimana hidupmu, dimana kamupun aku tak tau, dan sudah lama tak mencari tau.

Tapi, kenapa aku gak pernah bisa benar-benar lepas dari kamu.

Saat awal-awal aku bermimpi, dimimpi itu selalu aku yang mengejar kamu, memuja kamu, tapi kamu selalu saja tak terjangkau. Lalu semakin lama mimpi itu berubah, seperti mimpi yang membuat harapan, kadang dimimpi itu kamu tiba-tiba datang, tiba-tiba nyapa, tiba-tiba baik.
Lalu akhir-akhir ini, mimpi itu seolah kamu cinta, seolah kamu punya rasa yang sama.

Tapi aku sudah tak tergoda, sudah ku bilang aku tak bisa melupakanmu, tapi memujapun aku sudah tidak, kamu hanya akan jadi kenangan yang ku simpan saja.

Tolong saja, semoga kita tidak pernah berjumpa, karena aku takut, takut... takut aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya, jangan sampai itu terjadi.

Aku sudah bahagia dengan hidupku yang tanpa kamu, meski kadang kalau malam menjelang, kenangan tentang dirimu selalu datang, seperti saat ini.

Tapi aku sudah berjanji, tak akan buka social mediamu, dan aku bersyukur disaat tak tahan postingan terakhirmu masih yang tiga tahun lalu, artinya akunmu sudah ganti, dan seperti kataku tadi, aku tak akan mencari.

Pernah ku berjanji sepuluh atau sebelas tahun lalu, saat jarak ku dan jarakmu hanya terhalang dinding sekolah, aku berbicara begini pada tuhan.

"Ya tuhan jika engkau memang mengijinkan kami bertemu maka pertemukanlah kami, tanpa aku yang harus mencarinya atau menemuinya."

Dan kamu tau apa hasilnya, kita tidak bertemu, saat itu aku sudah lelah aku terus yang mencarimu, sebenarnya dalam permintaanku pada tuhan itu ada doa terselubung "aku ingin kamu yang mencariku."

Tapi walaupun saat itu kita tidak bertemu, beberapa jam setelah itu kita bertemu, kamu menelponku dan aku pura-pura gak tau itu kamu. Padahal lihat nomormu atau hanya suara deheman kamupun aku sudah sangat bisa mengenalimu.

Dan saat itu adalah petemuan terakhir kita, benar-benar terakhir, kita tidak pernah bertemu lagi sampai saat ini.

Dan aku selalu bilang pada diriku sendiri "sangat mustahil kita bertemu secara kebetulan, kecuali itu benar-benar takdir tuhan."

Ya.. Benar-benar mustahil, karena garis kita gak ada yang bersinggungan. Beda kota, beda angkatan, beda sekolah, beda circle pertemanan.

Tapi ada satu kejadian yang buatku benar-benar lucu, seperti sebuah kebetulan kita pernah ada di tempat yang sama hanya berbeda sepuluh menit saja. Lucu bukan? Setelah bertahun-tahun, hanya berbeda sepuluh menit saja. Tapi kembali lagi aku gak ingin mencari, kita akan bertemu kalau itu benar-benar takdir tuhan, atau kalau kamu yang mencariku.

Tapi kalau kita bertemupun mau apa?

Pernah di suatu malam gila, aku dan sahabatku bernostalgia untuk kembali ke masalalu hanya satu malam itu saja. Saat itu kami benar-benar membicarakan masa lalu, sesuatu yang sudah ku anggap tabu, dia membicarakan crushnya dulu dan aku membicarakan kamu.

Bahkan dia membuka sosmedmu dan melike satu foto terbawahmu, apa kamu melihatnya?

Haha, itu ulah sahabatku ya bukan aku.
Tapi aku berfikir kalau kamu lihat notifikasi like itu, apa yang ada di pikiranmu? Apa terlintas itu aku?

Kamu tau cara mudahku melupakanmu? Yaitu dengan tidak menyebut namamu baik oleh lidahku ataupun otakku, jadi dalam pikiranku pun namamu gak boleh disebut. Dan itu cukup ampuh. Benar itu cukup ampuh.

Tapi malam ini aku menyebut bahkan menulis setengah namamu. Membuatmu abadi dalam tulisanku.

Kenapa? Beranikah kamu datang lagi dalam mimpiku?

Jumat, 29 Juli 2022
23.35

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang