Sepuluh

526 33 5
                                    

Shia menatap pantulan dirinya dicermin dengan senyum uang tersungging. Gaun merah cantik yang dikenakannya sekarang adalah pemberian sang ayah. Jangan heran, bukankah Yixing pernah teramat menyanyangi gadis kecil itu?

Orang-orang menyebut hari ini adalah hari kasih sayang, maka Shia berinisiatif memberikan hadiah kecil sebagai tanda kasihnya kepada Yixing. Kotak kecil yang digenggaman nya berisi jam tangan cantik untuk Yixing, sejak lama Shia menyisihkan uang jajannya demi bisa membeli jam tangan. Sejujurnya Shia merasa takut sang ayah akan mengamuk saat melihat dan menerima hadiah kecil pemberian gadis itu. Namun, bukan Shia namanya jika berhadapan dengan Yixing pun gemetar. Dirinya memang ketakutan, tapi hari ini Shia lebih memilih untuk memberanikan diri.

Shia keluar dari kamar dengan langkah yang pelan, mengumpulkan nyali untuk bertemu sang Ayah. Dilihatnya Yixing yang sedang memainkan telfon genggam di kursi santai. Shia meneguk ludah gugup, jemarinya berkeringat kala jarak dirinya dan sang ayah hanya tinggal beberapa langkah.

"Daddy... " Shia mencicit pelan. Yixing menoleh kearah si gadis kecil, menaikan alis tanda bertanya.

"Aku membeli hadiah kecil untuk Daddy. Bibi Nam bilang hari ini adalah hari kasih sayang." Binar matanya cerah kala berbicara dengan pria yang dipanggilnya dengan sebutan Daddy.

Yixing mengambil kotak kecil itu lalu membuka nya dengan enggan. Bibitnya berdecih pelan kala melihat isi kotak tersebut.

"Kau memberikan ku hadiah murahan ini? Yang benar saja, Idiot."
Yixing melempar jam tangan itu hingga retak, seperti perasaan Shia sekarang.

Gadis kecil itu menatap nanar pada hadiah yang diberikannya. Segera mengambil jam tangan yang sudah hancur, setetes air mata menurun di pipinya. Harusnya Shia sadar, mana mungkin Yixing mau menerima hadiah murahan dari dirinya.

"Dengar, jangan berlagak ingin memberi ku hadiah jika kau saja masih tinggal dirumah ku." Kali ini Yixing benar benar muak pada putri dari si jalang itu.

"T-tapi Daddy ak-... " Belum selesai berbicara Yixing sudah beranjak dari kedalam.

Shia menangis kencang di halaman rumahnya, gaun cantik yang dikenakannya kotor terkena tanah dan rerumputan. Bagaimanapun gadis itu hanya seorang anak kecil yang ketakukan saat dibentak. Shia memang lebih dewasa dari anak sebayanya. Namun, bukan berarti ia harus selalu menerima perlakuan kasar sang ayah.

Tanpa Shia sadari, dibalik pagar menjulang pria kecil itu terus memandangi prihatin ke arahnya. Lubang kecil itu menjadi saksi dimana ia melihat ada seorang ayah yang tega bersikap jahat pada putrinya sendiri.

























TBC
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


Edisi valentine check!!

Kira kira siapa tuh yang ngintipin Shia?

Hai guys, sebelumnya aku minta maaf untuk selalu update telat banget. Jujur aku gak berharap banyak sama pembaca story ini, ntah masih ada yang nunggu atau nggak tapi aku tetep bakal usahain untuk update.
Buat kalian, stay healthy ya! cuaca sekarang lagi kurang baik.
Love love dari akuu💘💘💘

Daddy•Lay ZhangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang