03

201 69 51
                                    

"Kadang-kadang aku tidak bisa melihat diriku sendiri saat bersamamu. Aku hanya bisa melihatmu."
-
-
-

**

"Biil!!"

"Abil tunggu dulu, aku mau ngomong!"

"Abill berhenti duluuuu!!"

Zafira terus mengejar Bilawa sambil meneriakinya, banyak yang memperhatikan mereka berdua di Koridor kelas, karena kebetulan bel masuk belum berbunyi, mungkin sebentar lagi.

Bilawa tidak memperdulikan Zafira yang terus mengejarnya dan meneriaki nya sejak tadi, Bilawa menulikan pendengaran nya. Bilawa sampai di depan kelasnya, ia akan masuk namun teriakan dari Zafira memberhentikan langkahnya.

"BILAWA!!" teriak Zafira.

"Ck! Berisik tau gak?!" sentak Bilawa.

"Yamakanya____ Berhenti___Duluu" kata Zafira masih ngos-ngosan.

"Mau ngapain?" kata Bilawa malas.

Zafira menarik nafas untuk menetralkan nafasnya, lalu membuangnya secara perlahan. "Aku mau ngomong, gak disini tapi"

"Ck, tinggal ngomong doang susah banget!" kesal Bilawa.

"Iih ayo donggg plisss....." bujuk Zafira sambil memperlihatkan puppy eyes nya.

Gemes banget anjingg batin Bilawa

"Yayaya... Ayooo dongg" paksa Zafira.

"Ehem____oke" jawab Bilawa setuju.

"Yaudah, Ayoo... " ajak Zafira sambil menarik tangan Bilawa.

"Pelan-pelan tololl!!" umpat Bilawa saat tangannya ditarik Zafira.

Kini mereka berdua berada di taman belakang sekolah, mereka duduk di bangku panjang yang ada disana. Keduanya diam, hingga suara Bilawa terdengar.

"Kalo masih diem gue pergi" katanya cuek.

"E-ehh... Iya iya_____" jeda Zafira

"____a-aku mau jelasin yang kemaren, yang kamu salah paham Bil. Aku gak caper sama Rizki Bil.... " jelas Zafira dan berkata lirih di kalimat ahir.

"Terus kenapa lo gak nolak?" tanya Bilawa menolehkan ke arah Zafira dan menaikan satu alisnya.

"Aku udah nolak kok! Benerr gak boong! Tapi dianya maksaa" jelas Zafira lagi.

"Gue gak suka lo jalan sama laki-laki lain, apalagi sama Rizki, mantan lo" kata Bilawa.

"Aku promise, gak bakalan deket-deket lagi sama dia" kata Zafira sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

Bilawa mentap ke arah Zafira, Bilawa tidak ingin munafik, Zafira memang cantik, baik, penyabar, dan pengertian jadi tidak heran banyak yang menyukainya.

"Ayo dong maafin.. " kata Zafira melengkungkan bibirnya ke bawah, masih menyodorkan jari kelingkingnya.

Bilawa mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Zafira lalu tersenyum manis. "Gue maafin lo, tapi jangan diulang lagi"

"Iyaaa siapp boss!!" jawab Zafira antusias.

Bilawa terkekeh lalu mengacak puncuk kepala Zafira.

"Abil" panggil Zafira.

"Hm" jawabnya dengan deheman.

"Akuu.... Boleh peluk gak?" tanya Zafira memelankan kalimat ahir.

Bilawa tersenyum lalu merentangan kedua tangannya. "Sinii"

BILAWA [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang