IV

510 97 3
                                    

Salju perlahan turun dengan santainya di pagi hari, menghalangi matahari dengan awan awannya yang teduh. Seorang gadis manis berdiri dengan tangan yang terentang mencoba mengapai benda putih yang mulai berjatuhan disekitarnya.

Udara semakin dingin membuat beberapa orang berlari untuk menghangatkan tubuh mereka.

"Manusiaaa!" Gadis itu menoleh dengan senyum sandu melihat naga kecil dan anak anak kucing berlari kearahnya.sambil tertawa menikmati angin yang menerpa wajah kecil mereka.

"Anka!" Suara panggilan itu menghentikan waktu berpelukkan keempat mahkluk yang kini saling menatap penasaran.

"Anka Disini, oppa-" gadis muda yang di panggil Anka itu melambai pada orang dengan wajah yang sama dengannya. Pemuda dewasa itu berlari kecil dengan tangan yang memeluk dirinya mengusir hawa dingin menusuk kulitnya.

"Masuk! Kalian juga!" Tangan kurus itu menyeret paksa dua mahluk berbeda ras itu, dengan kucing yang mengikuti mereka sambil tertawa melihat si bungsu dan nona muda mereka menggomel dan memberontak.

.
.
.

"Beacro oppa, ayo kita main tebak tebakan kali ini!" Katanya riang mengabaikan tatapan tak terima karena di seret lagi saat jam tidur nya.

"Nona saya mau tidur.."

Anka tersenyum melihat wajah kesal pria dewasa itu, dan sekali lagi mengabaikan wajah nya.

Berdecak lagi lagi ia harus menurut pada permainan yang menurutnya membuang waktu tidur nyamannya. Sungguh ini sudah hari ketiga dan dia tidak tidur untuk itu.

Anka terkekeh sambil terus mencatat apa saja yang akan ia pertanyaan dalam permainannya kali ini.

"Nah! Ayo kita main sekarang!!" Mereka duduk di lantai dengan lilin sebagai penerang, sekaliling mereka gelap gulit hanya udara dingin dari luar yang menyapa.

"Bebek, bebek apa yang kaki nya dua?"  Manik  Beacrox berkedut mendengar pertanyaan aneh  Anka, dia kesal pada wajah pucat didepannya.

"Nona, apa anda tahu rasa nya dibelah?" Dengan beg-polos Anka menggeleng sambil terus menatap Beacrox penasaran.

Lagi lagi alis tipis nya berkedut kesal dengan malas pemuda tampan itu menjelaskan rasanya di belah dan dikuliti membuat gadis muda itu bergidik ngeri sambil memeluk boneka paus biru yang entah dari mana.

"Aku mual.." katanya dengan tangan yang menutup mulut menatap tak percaya pada penjelasan pria dewasa didepan.

Beacrox menatap puas wajah pucat yang semakin pucat-

...

Hey hello, apa kabar? Sehat? Sakit itu engga enak yah, apa lagi kalau udh positif :')

Jaga kesehatan yah jangan jadi anak nakal kaya aku yang suka nya Nerima tamu hahaha.

twins of the Henituse family (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang