-06🧊

236 16 2
                                    


Assalamualaikum,haiiii datang lagii hehe

Jam berapa baca part inii?

Sehatkan ya kalian?

Semoga hari²nya happy terusss

Thanks bgttt yang udah baca🥰🥰

Typo tandai ⚠️

-happy reading 🧊-

Setelah sampai di kamar dengan cepat Fatimah merebahkan badannya

Gus Fadlyn yang melihatnya geleng-geleng kepala kemudian ia berkata

" Bersihkan dulu wajah mu, mandi, baru tidur " ucapnya yang membuat Fatimah menoleh.

" Fatim capek Gus " ucapnya sedikit ngerengek

" Bersihkan wajah mu fatim "

" I---iiya Gus iya, biasa aja kali " kemudian Fatimah berlalu menuju meja rias

Gus Fadlyn pun masuk menuju kamar mandi dan segera membersihkan badannya.

Selang beberapa menit kemudian Gus Fadlyn keluar dengan celana cargo selutut dan kaos putih, serta rambut yang basah

Fatimah yang melihat itu benar-benar di buat terkagum oleh ketampanan suaminya, tanpa sadar Gus Fadlyn sudah duduk di hadapannya, membuat lamunan Fatimah buyar seketika.

" E--ehh " ucap fatimah refleks

" Mengeringkan rambut suami dapat pahala " ucap Gus Fadlyn dengan tangan terulur memberikan handuk kecil.

Fatimah pun mengambilnya dan mengeringkan rambut suami nya dengan telaten.

" Gus, fatim mau nanya "

" Apa? "

" Gus kenapa mau nikah sama fatim "

" Karena kamu jodoh saya, karena saya mencintai kamu, karena atas izin Allah, dan karena kamu jamiluun jiddan jiddan "

Ucapan Gus Fadlyn seketika membuat gerakan Fatimah terhenti, jantungnya! Jantungnya tidak Aman sekarang kenapa jawabannya sungguh tidak ramah pikirnya

" Kenapa? " Tanya Gus Fadlyn kemudian mendongak melihat Fatimah yang sudah seperti kepiting

" Aaaaaa gak tau Gus, fatim mau mandi!! " Kemudia Fatimah pun dengan cepat mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Gus Fadlyn terkekeh melihat kesalah tingakahan istrinya.

Hiyaa istriii yakkk☺️

Setelah beberapa menit Fatimah pun keluar kamar mandi dan langsung masuk ke walk in closet, memilih gamis simple dan kerudung instan ia pun keluar dan menghampiri Gus Fadlyn yang sedang membaca kitabnya

Lalu ia duduk di samping Gus Fadlyn, kemudian bertanya

" Gus udah wudhu? " Tanya nya yang dapat gelengan dari sang empu.

" Yaudah wudhu dulu bentar lagi Maghrib " ucanya yang di angguki Gus Fadlyn

Gus Fadlyn pun membereskan kembali kitabnya dan bergegas masuk kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Tak lama terdengar suara adzan Maghrib, Gus Fadlyn pun kembali dengan rambut basahnya

Fatimah menggelar kan sajadah suaminya dan sajadahnya lalu memakai mukenah nya, dan mereka pun melaksanakan shalat Maghrib dengan fatimah yang sekarang di imami suaminya, bukan lagi ayahnya.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh "

Setelah selesai menunaikan shalatnya Fatimah pun menyalimi tangan suaminya.

Gus Fadlyn berbalik ke belakang dan menatap wajah bersih putih istrinya, bahkan tanpa riasan pun istrinya ini begitu cantik.

" Humaira "

Deg..deg..deg..

Jantung Fatimah tidak sanggup mendengar nya apa ini?! Kenapa sangat sulit untuk bernapas

Suara lembut dan berat Gus Fadlyn berkata seperti itu sialnya ini tidak bisa membuat Fatimah baik baik saja.

" Iii---iiya g-gus " sungguh! Malu Fatimah seperti orang baru bisa berbicara, tanpa berani menatap Gus Fadlyn di hadapannya yang terus menatap nya lekat

" Cantik " bisik Gus Fadlyn tepat di samping telinganya

Fatimah ingin menjerit apa-apaan ini mengapa Gus Fadlyn sungguh, ahhh dia bingung harus berkata apa.

Gus Fadlyn memundurkan diri nya lalu menggenggam tangan Fatimah dengan lembut, tangan yang di genggamnya sekarang terasa dingin.

Dengan tangan Fatimah yang ada di genggaman nya Gus Fadlyn berucap

" Saya ingin melihat mahkotamu, apakah boleh? "

Pertanyaan Gus Fadlyn membuat Fatimah salah tingkah kurang ajar sekali anak pak kyai Yusuf ini.

Fatimah pun mengangguk tanda ia memperbolehkan, dengan sigap Gus Fadlyn membuka mukenah Fatimah, yang masih terbalut hijab instan

Gus Fadlyn membukanya dan membuka Ciput yang di kenakan Fatimah

Rambut panjang hitam lurus yang tadinya terikat kini tergerai indah.

" Masyaallah " ucapnya yang membuat jantung Fatimah menjadi-jadi

Kemudian Gus Fadlyn mengecup pucuk kepala Fatimah dengan lembut dan penuh kasih sayang

                           🧊🧊🧊🧊🧊🧊🧊

Gimana, suka ceritanya?

Jangan lupa vote, coment, dan follow!!

Makasi bye bye!!

See you next chapter 🥰!!!!

I LOVE YOU GUS FADLYN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang