-04🧊

242 17 0
                                    

Assalamualaikum,haiii apa kabarr🥰???

Semoga selalu dalam lindungan Allah aamiin allahuma aamiin

Langsung aja yaaaa

Typo tandai⚠️

-happy reading 🧊-


" Baiklah langsung saja pada intinya maksud kedatangan kami kesini, silahkan nak " ucap kyai Yusuf pada Fadlyn

" Ekhem, bismillahirrahmanirrahim, dengan restu orang tua saya dan atas izin Allah SWT, izinkan saya melamar mu khietna Fatimah Az-Zahra binti Rudi Yudistira, bersedia kah kamu menjadi istri saya? "

Tutur lembut Gus Fadlyn yang membuat Fatimah menelan ludah nya, dan dengan kondisi jantung yang berdegup tak karuan.

" Bagaimana nak? " Tanya ayah Rudi dengan senyum yang mengembang

" Bismillahirrahmanirrahim, dengan restu orang tua saya dan atas izin Allah SWT, saya menerima mu Muhammad Fadlyn al-fateh, dan bersedia menjadi istrimu "

Mereka yang mendangar nya seketika mengucap syukur

" Allhamdulilah "

" Bagaimana untuk pernikahannya pak Rudi? " Tanya pak kyai Yusuf dengan senyumnya yang tak luntur

" Bagaimana kita Laksanakan tiga hari lagi? "

Pertanyaan itu di angguki oleh ayah Rudi dan yang lainnya

" Baiklah setuju? "

" Iya pak kyai lebih cepat lebih baik " ucap ayah Rudi dengan Senyum nya yang tak luntur

" Baiklah jika begitu kita permisi pamit pulang "

" Loh mau langsung pulang? Nggak makan dulu gitu pak kyai " tanya bunda Nuri yang dapat gelengan

" Tidak usah nur kita langsung pulang saja supaya tidak terlalu macet, terimakasih atas jamuannya kita pamit wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap umi Halimah dengan lembut dan mengusap bahu bunda nuri

" Wa'alaikum sallam warahmatullahi wabarakatuh,hati hati di jalan calon besan "

Mereka pun terkekeh, dan setelahnya kyai yusuf dan keluarga nya pun pergi meninggalkan kediaman Fatimah

" Calon suami kamu ngomong gitu doang dek? "

" Ya aa denger apa aja tadi selain ngomong gitu? "

" Ngeselin banget jadi adek "

" Udah lah fatim mau tidur, besok balik Jakarta "

" Besoknya aa kesana deh, sekalian mau nyari santriwati " ucap Andra dengan tawa ringannya yang membuat Fatimah geleng-geleng kepala

Keesokan harinya Fatah telah siap dengan abaya berwarna mocca dan kerudung segi empat hitam.

" Gak besok aja sayang pulangnya? " Tanya bunda Nuri dengan sendu

" Sekarang aja bunda, besok juga kan bunda kesana " ucap Fatimah dengan mengelus pundak bundanya

" Ya udah kamu hati-hati di jalannya ya, mad hati-hati bawa mobilnya " ucap ayah Rudi memperingati pak mamad supir pribadi keluarga Fatimah

" Muhun pak "

Setelah itu Fatimah pun pergi meninggalkan bandung, dan kembali ke jakarta, dan disitu pula lah ia akan memulai hal barunya.

Di sepanjang perjalanan Fatimah hanya melihat pemandangan ibu kota Bandung yang asri nan indah, dari kecil ia selalu disini, sampai akhirnya ia remaja dan di kirim orang tuanya untuk mempunyai akhlak dan ilmu yang baik yaitu di kirim ke pondok pesantren Al-qarom Jakarta hingga ia kuliah pun ia tetap disana mungkin seterusnya ia akan di Jakarta dan meninggalkan Bandung, kota kelahirannya.

Sampai akhirnya Fatimah menemukan lelaki serius dan tulus yang dengan beraninya mendatangi rumahnya, mungkin ia akan merindukan masa kecilnya, dimana ia harus ikut ayah dan bunda nya ke kebun, sekolah pun jalan kaki, dan sejak itu pula cita-cita nya bulat, ia ingin menjadi dokter hebat dan Hafidzah, dulu juga ia berkeinginan menjadi istri seorang Gus tapi ia singkirkan keinginan itu karna ia sadar ia bukan apa-apa jauh dari kata mewah, tapi mungkin semua keinginannya satu persatu terwujud mempunyai keluarga bahagia, menjadi Hafidzah, istri seorang Gus, dan insyaallah ia akan menjadi dokter hebat pula, karna ia kuliah mengambil jurusan kedokteran.

Tak terasa perjalanan Bandung-Jakarta telah usai dan sekarang Fatimah telah sampai di depan gerbang kost-an nya

" Kang mamad bisa bantu fatim angkut ini gak? Berat soalnya hehe "

" Bisa atuh neng,kedapnya "

" Iya kang, yaudah fatim duluan ya "

" Iya neng "

Setelah itu Fatimah pun bergegas menuju kamar nya.

" Assalamualaikum " ucap Fatimah membuka pintu kost-an nya, ya walaupun tidak ada yang nyaut setidaknya ia mengucapkan salam

Fatimah pun mendudukkan badannya di kursi sofa single yang ia beli

" Punten neng ini kopernya simpen dimana "

" Di situ aja udah kang nanti fatim ambil "

Kang mamad mengangguk

" Ya udah atuh neng kang mamad pulang lagi ya "

" Ada ongkosnya kang? "

" Ada neng "

Fatimah pun mengangguk dengan tersenyum

" Hati-hati kang "

Mobil Alphard hitam itu pun meninggalkan pekarangan rumah kost fatimah

Fatimah pun mengambil koper itu dan meletakkan barang-barang nya, kemudian membereskan kost-an nya supaya besok bunda dan keluarganya nyaman.

🧊🧊🧊🧊🧊🧊🧊

Gimana, suka ceritanya?

Jangan lupa vote, coment, dan follow!!

Makasi bye bye!!

See you next chapter 🥰!!!

I LOVE YOU GUS FADLYN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang