Don't like, don't read
Hati-hati banyak ranjau typo
.
.
.
.
.
Kalian tau nggak si, di abaikan itu rasanya sakit dan nggak nyaman.
Itu yang Jean rasakan saat ini. Dia benar-benar total di abaikan oleh Azel.
Bukan, bukan Azel yang menghilang tanpa kabar. Azel sudah memberi tahu Jean sebelumnya.
"Je, mungkin aku bakal sibuk paling nggak sampai tanggal 3 bulan depan nanti"
Yap, benar sekali. Itu yang di ucapkan Azel sejak tanggal 13 februari.
Yang berarti total bakal seminggu lebih dia di abaikan.
Kalian tau alasannya?
COWOK VIRTUAL AZEL COMEBACK.
IYA,,, JEONGWOO MEMBER TREASURE. COWOK VIRTUAL AZEL ITU LOH.
Betul sekali.
Katanya si bungsu Agratama itu mau fokus streaming sambil nunggu albumnya sampai.
Tapi nggak mengabaikan Jean begini juga dong.
Sekarang presensi si sulung Dirgantara di rumah Bimantara benar-benar seperti angin lalu.
Hhh, bahkan bungsu Agratama itu sampai melupakan hari valentine? Tahun kemarin saja Azel sampai menodongnya karena lupa dan terlambat memberikan coklat.
Lah ini, bahkan nggak ada reaksi sama sekali, padahal biasanya heboh sendiri.
"Kak Dan, Azel di ucapin valentine sama Jeongwoo. Aaa kak Danny Azel seneng"
Pantes saja Jean nggak di teror. Udah dapet dari pacarnya yang lain ternyata.
Si sulung Dirgantara itu cuma memasang wajah datar saat mendengar percakapan Agratama bersaudara itu.
.
.
.
.
.
Hari ini Jean datang lagi, bertamu ke rumah Bimantara.
Sepulang sekolah tentunya. Bisa di babat habis sama papa dan juga bang Jian kalo dia langsung main setelah pulang sekolah.
"Bang Jean" si lucu Keira menyapa dengan semangatnya kala melihat presensi si sulung Dirgantara saat ia membuka pintu rumahnya.
"Papi ada bang Jean"
Ugh, jujur saja telinga Jean sedikit sakit saat mendengar suara melengking Keira yang berteriak memberitahukan kedatangannya.
Gadis cilik kesayangan keluarga Bimanatara itu membuka lebar pintu rumahnya, mempersilahkan Jean untuk masuk.
"Ini buat Kei"
Lesung pipit manis itu tercetak jelas di pipi bulat Keira saat ia tersenyum karena coklat yang di berikan Jean.
"Kakak ada?"
Keira mengangguk, membuat rambut panjangnya yang terikat dua itu ikut bergoyang.
"Ya udah, ayo masuk. Abang mau ketemu kakak kamu"
kedua tangan berbeda ukuran itu saling bertaut, berjalan beriringan memasuki rumah keluarga Bimantara itu.
"Loh?"
