Don't Like Don't Read
Hati-hati banyak typo di mana-mana.
.
.
.
.
Pagi ini tepatnya jam 7.15
15 menit sebelum bel masuk di SMA Harapan Bangsa berbunyi.
Mobil Mercedes seri E 200 dengan warna hitam legam itu terparkir apik di tempatnya.
Yang keluar dari dalam mobil itu tentu saja Jean Dirgantara si Pangeran sekolah dengan si pemilik akun twitter verifed alias Hazel Agratama.
Pasangan paling fenomenal yang kadang lebih sering terlihat kaya Tom & Jerry, tapi sekalinya romantis bikin sakit mata yang liat.
.
.
.
Jean berjalan dengan menggandeng Azel di belakangnya, si yang lebih tinggi menundukkan kepalanya. Enggan menatap punggung lebar milik sang Dirgantara, pun enggan menatap sekitar.
Moodnya pagi ini terasa sangat buruk.
Bangun sedikit terlambat dan ia yang tanpa sengaja menginjak salah satu koleksi photocardnya.
Itu sangat membuat moodnya berantakan, bahkan kak Danny juga sampai heran kenapa adiknya terlihat begitu gelap auranya.
TIN TIN
Suara klakson motor yang menggema di belakang Jean dan Azel membuat mereka terlonjak kaget, setelahnya motor sport keluaran eropa itu melaju cepat di samping Jean.
Padahal sudah ada aturan jelas jika mengebut di sekolah itu di larang.
"Anjing, siapa si. Bikin kaget aja" umpat Jean.
"Hus mulutnya"
Azel memukul pelan mulut Jean, membuat yang lebih tua hanya melontarkan senyum jenaka.
"Ehehehe maap yang, jangan galak-galak napa. Biar nggak cepet tua"
Azel hanya diam mengabaikan Jean, ia terus melangkah menuju kelasnya.
.
.
.
.
.
"Halo manis... Mau kenalan boleh?"
Setengah perjalanan Azel menunju kelasnya terhenti, langkahnya di hadang seseorang.
Matanya membola sedikit mengancam ke arah pemuda itu, namun di abaikan.
Jujur saja Azel bisa merasakan aura tak nyaman dari arah belakangnya, sedikit terasa menakutkan.
"Sorry bro. Dia udah punya gue"
Jean datang dari belakang Azel dan merangkul pundak sempit itu.
Mata sipitnya makin menajam, menahan emosi.
"Waduh, sayangnya prinsip gue nggak gitu. Selama janur kuning belum melekung, sabi lah gue tikung"
Sosok itu menjawab dengan angkuhnya.
Azel udah ketar-ketir dari tadi, apa lagi mendengar suara gertakan gigi sang sulung Dirgantara.
Azel sedikit takut sebenernya, karena Jean itu setipe sama bang Jian. Jarang marah tapi sekalinya marah serem banget.