01

5.1K 356 28
                                    

Uugghh

"Good morning gengs,
Welcome back to my chanel, ketemu lagi sama Azel disini"

Sapaan itu terdengar dari sebuah kamar dengan nuansa biru putih itu,

Hazel, lengkapnya Hazel Agratama. Putra bungsu dari 2 bersaudara,

Usianya dan kakaknya terpaut 13 tahun, orang tuanya meninggal saat usianya masih 4 tahun karena kecelakaan pesawat.

Kakaknya, Danny Agratama sudah menikah dengan Jiandra Bimantara, yang membantu mengurus perusahaan kedua orang tuanya.

Oh jangan lupakan keponakan kecilnya yang cantik, namanya Keira Bimantara.

Keira itu bukan anak kandung kakaknya, dia di adopsi pas umurnya baru satu minggu.

"masih ngantuk sebenernya cuma ini hari senin, kak Danny bakal ngomel bentar lagi klo aku nggak bangun"

Azel menggeliat pelan di atas kasurnya,

"Kak Ajel,,, banguunnn.. Kak Ajelll"

"Bukan kak Danny yang teriak ternyata. Tapi Keira, jadi sampai ketemu nanti lagi yah"

Tanyannya bergerak mematikan kamera,

Azel mengeliat sekali lagi sebelum bangun dari ranjangnya.

"Apa si bocil, Hazel yah bukan Ajel"

Haruto membuka pintu kamarnya dan menggendong tubuh kecil keponakannya masuk,,,

"kak Ajel apa sih,,, di suluh papa bangun, katanya sekolah"

"Hhmmm kiss kakak dulu dong cantik"

Tangan kecil Keira menangkup pipi Azel sebelum memberikan ciuman basah di wajah adik papanya itu.

"Turun yah, kakak mau mandi dulu"

Azel menurunkan Keira dari gendongannya,

"Kei, inget pesan papa -"

"Iya kei tau, tulun tangganya hati-hati"

Keira menjawab dengan melangkah keluar kamar Azel.

-MATCH-



Azel kembali membenahi penampilannya sebelum melangkah keluar kamar,

Kaki jenjangnya melangkah menuruni tangga apartemen milik kakaknya ini,

"Pagi bang Ji, pagi kak Dan.... Pagi juga cantikk"

Azel menyapa dengan memberikan ciuman basah pada keponakannya yang sudah duduk manis di baby seatnya, siap untuk sarapan.

"Pagi juga Azel, gimana tidurnya?"

Pertanyaan yang hampir setiap pagi di lontarkan kakaknya,

"Azel tidur nyenyak ko ka"

Jawabnya, tangannya mengelus surai panjang Keira yang di ikat jadi 2 oleh sang papa.

Suasanan sarapan pagi itu seperti biasa, terdengar ramai oleh celotehan satu-satunya anak perempuan di rumah ini.

Dering telepon milik Azel membuat mata kakak dan kakak iparnya teralihkan kepadanya,

'Halo, Tama, gue udah di bawah'

"Iya, ini aku udah selesei sarapan ko. Bentar yah Tara, aku turun"

Percakapan singkat antara Azel dan Jean kekasihnya itu di perhatikan oleh Jian.

"Jean udah sampai? Nggak di suruh masuk dulu?" tanyanya

"Enggak bang Ji, waktu bel sekolah udah mepet, Azel pamit sekolah dulu yah kak, bang... Dadah cantik, sayang dulu dong kakaknya"

MATCH! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang