04. Hazel & Jean

1.1K 160 11
                                    

Don't Like Don't Read


Ini kilas balik gimana bisa tuan muda Dirgantara bertemu dengan si bungsu Agratama.

"Kak, Azel berangkat dulu yah"

Azel saat itu masih kelas 10, baru masuk sekolah seminggu.

"Kakak sekolah dulu yah Kei"

Setelah berpamitan dengan keponakannya Azel turun, dia sekolah dengan di antarkan supir. Kedua kakaknya tak mengizinkan ia memakai kendaraan sendiri,

Disisi lain, sebuah motor sport dengan warna hitam itu memasuki gerbang sekolah SMA Harapan Bangsa.

Bisik-bisik terdengar saat sosok itu berhenti di tempat parkir, benak mereka bertanya-tanya siapa anak kelas 10 yang udah berani bawa kendaraan sebegitu mewahnya, padahal masih anak baru.

*di SMA Harapan Bangsa blazernya di bagi tiap angkatan
-10 biru muda
-11 abu-abu
-12 hitam

(meski rata-rata siswa di sini di antar jemput/bawa kendaraan mewah juga)

Dia Jean Dirgantara, si tuan muda Dirgantara.

Jean berjalan mengabaikan bisik-bisik yang di dengarnya, seolah terbiasa dengan semua itu.

"Pagi bro"

Pundak Jean di rangkul seorang siswa dengan warna seragam yang sama dengannya.

"Apa si Jo, jangan bikin masalah deh"

Jovan, teman dari kecilnya. Jean sendiri heran, dia bisa betah satu sekolah sama Jovan dari Sd-SMA.

"Ampun bos, galak amat. Abis pms apa gimana?"

"Gue tuh males aja, ntar malem tuh bokap ada acara, mau nggak mau gue harus dateng, gue tuh males kalo udah di kenal-kenalin sama anak temen bokap sumpah si. Bokap lu juga kan di undang, emangnya lu nggak dateng? "

Yah kedua orang tua mereka memang berteman akrab,

"Nggak tau nanti si hahaha"

"Anjir lu, heh jangan kabur"

Jean berlari mengejar Jovan yang sudah lari menjauhinya, sampai.....

BRAK

"Eh maaf, maaf sekali lagi yah gue lagi buru-buru ngejar temen yang kaya anj*ng itu"

Jean meminta maaf sambil lanjut lari mengejar Jovan,

"Iihh nggak sopan banget, minta maafnya nggak bener"

"Zel kenapa si?"

"Iihh Wonny kesel banget aku tuh, dia nabrak tapi minta maafnya nggak bener"

"Ya udah lah, ayo ke kelas"

Yap bener, itu Hazel sama Wonny.
Jean sama Azel udah saling ketemu tapi nggak sadar akan eksistensi masing-masing.

-MATCH-

Dering ponsel Azel membuat Wonny yang sedang duduk di samping Azel memandangnya.

"Hallo kak Danny, kenapa?"

'Hallo, Azel nanti kakak yang jemput kamu yah'

"Loh pak Asep kemana kak?"

'Pak Asep nggak kemana-mana, nanti kita mampir ke salon dulu'

"Ke salon? Kenapa"

MATCH! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang