"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah mengucapkan salam dan salim kepada bundanya,Juan dan Jennie pergi menuju dapur untuk menaruh barang belanjaan yang sudah mereka beli.
"Bahan-bahannya gak ada yang kurang kan?" Tanya sinta sembari membantu juan dan jennie,memasukkan barang belanjaannya kedalam lemari khusus bahan dapur.
"Gak ada bund,lengkap semua" jawab juan
"Jen,nanti besok bantuin bunda masak ya" kata sinta membuat jennie terdiam sejenak,sial dia ada janji dengan Arvan.
Janji dengan Arvan juga mendadak sekali,karena pria itu baru saja mengirimkan pesan untuk mengajaknya ke taman kota saat dirinya berada di supermarket.
"Kenapa jen,kamu gabisa bantuin bunda?" Sinta memegang pundak jennie membuat sang empu menggelengkan kepalanya,lalu tersenyum kecil.
"Jennie ada urusan sama temennya?" Juan membantu menjawabnya,dia sudah tau tentang Arvan yang mengajak jennie untuk ke taman kota.Tentu saja dia tak masalah,cukup juan akui pria itu gentle dan baik.Arvan bahkan berani menelpon juan untuk mengajak jennie pergi bersamanya.
"Cewek atau cowok?"
"Cowok" Jawab juan lagi
Sinta menatap jennie lembut, "Kamu tumben jalan sama cowok,lagi ada problem sama Varo?" tanya sinta hati-hati
Jennie tersenyum kikuk,dia ingin berbohong tapi sangat sulit.Bundanya pasti tau masalah yang sedang dihadapinya.
"Aku lagi break bund,rencananya sih mau putus" Ujar jennie
Sinta membekap mulutnya,akibat terkejut dengan ucapan putrinya.
"Dari kapan?" tanyanya lagi
"Hmm,belum lama sih.Baru 2 hari yang lalu"
"Kalau kamu gak nyaman dan gak bisa pertahanin hubungan itu,lebih baik kamu buat keputusan yang baik dan bisa bikin kamu bahagia."
Jennie menganggukan kepalanya paham.
"Bunda,Ayah,sama Juan bakal dukung semua keputusan kamu.Yang penting kamu bahagia dan gak merasa terbebani." lanjut sinta
"Iya bund,makasih ya" Jennie memeluk Sinta dan Juan bergantian.
"Udah jen,ini sebentar lagi selesai kok.Kamu ganti baju sana,pasti arvan nungguin" perintah sinta saat jennie masih asik menghiasi kue bolunya.
"Oh iya bund,keluarga kak Varo dateng ke sini jam berapa?" tanya jennie,agar saat keluarga Varo datang dia sudah berada di rumah.
"Sekitar jam 3 sore"
"Oke,nanti aku pulang ke rumah jam 2 ya"
"Iya,sana ganti baju"
Setelah berganti pakaian,jennie bergegas menuju ke teras rumah.Tapi hal itu tak jadi dilakukannya,karena arvan yang sudah duduk anteng di sofa ruang tamu bersama juan sembari melemparkan beberapa lelucon, membuat keduanya terlihat akrab bahkan tertawa keras.
"Ayo berangkat" kata jennie menghampiri Arvan.
Arvan tersenyum,dia masih kagum jika melihat jennie.Tentu saja,perempuan di hadapannya sungguh cantik luar biasa.Jennie itu definisi perempuan yang kecantikannya tidak membosankan,dia selalu tampil cantik dalam keadaan apapun.
Juan menyenggol lengan arvan,membuat pria itu tersadar.
"Biasa aja liatinnya,gue tau jennie cantik." goda juan terkekeh kecil