12.Kecewa

1.7K 276 30
                                    

"Benar,V?" tanya papa Varo yang terlihat kecewa.

Jennie yang melihat suasana menjadi tegang mencoba mencairkannya,dengan mengalihkan pembicaraan.

"Eh iya,bund kue bulo buatan jennie mana? Kok gak di suguhin?" tanya jennie membuat Varo menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Apa jennie sedang mengalihkan pembicaraan dan membantunya? Entahlah,yang pasti Varo tiba-tiba merasakan sesak didadanya kala gadis itu masih peduli terhadapnya.Padahal selama ini dia selalu mengacuhkan jennie,tapi gadis itu selalu menjaga bahkan melindunginya.

"Jen,jangan mengalihkan pembicaraan!" ujar Juan menatap Jennie tajam,ia tidak ingin adiknya membantu Varo.Biarlah semua kebrengsekan Varo terbongkar.

"Iya pa,semua yang dikatakan yeri benar" sela Varo sebelum jennie berbicara.

Jennie menatap Varo sendu,ada kekhawatiran dalam dirinya.Walaupun dirinya sedang kesal pada Varo,namun cinta itu tetap ada dan utuh di dalam hatinya.

"Bukan sampai situ kebrengsekan bang V.Dia gak pernah sekalipun menghargai hubungannya dengan Kak Jen,tapi kak jen selalu pertahanin,dan memaklumi semua sikapnya" Jelas yeri mengeluarkan semua unek-uneknya.Dia tidak bisa melihat Jennie yang selalu tunduk pada Varo,dan terus mempertahankannya.

"Varo anggara" desis papanya marah.

Varo hanya diam tanpa mengelak semua perkataan yeri,dia tidak ingin membela dirinya sendiri.Karena semua yang dikatakan yeri benar,biarlah dia mendapat hukuman ataupun amarah dari kedua orangtuanya dan orangtua jennie.

"Pa" Jennie mengusap bahu papa Varo lembut untuk meredakan emosinya.

Papa Varo menatap Jennie,diusapnya surai gadis itu.Kemudian membawa Jennie kedalam pelukannya. "Maafin papa ya sayang.Papa belum bisa didik Varo jadi laki-laki yang baik,dan bisa jaga kamu." ujarnya bergetar.

Jennie membalas pelukan itu, "Sstt,papa gak salah.Masalah ini lupain aja,mending kita bahas hal lain.Urusan ini biar aku sama kak Varo yang selesain." ujar jennie mendongakan kepalanya menatap papa varo dengan tersenyum lembut.Kemudian jennie melepaskan pelukannya.

"Lo apa-apaan,gue gak terima ya.Udah bagus tuh si Varo sifatnya kebongkar,gak ada nanti-nanti.Lo suka ngulur waktu,gausah break segala.Langsung putus aja!" Juan terlalu geram dengan tingkah jennie yang suka bertele-tele.

"Break?" tanya mama Varo yang kebingungan.

"Kita baru aja break 2 hari yang lalu" Varo menjawab pertanyaan dari mamanya dengan tatapan khawatir,ia takut mamanya shock dan berakhir sakit seperti kejadian dulu.Saat itu dia berbohong tentang dirinya yang jatuh dari motor,dan beberapa hari kemudian mamanya jatuh sakit.

"Dan kamu cuman cuek seolah-olah tidak terjadi apapun?" Terlihat jelas raut kekecewaan di wajah kedua orangtuanya,sedangkan Varo hanya mampu menatapnya sendu.

Sinta berjalan mendekati Anita,mama Varo.Wanita paruh baya itu menggenggam tangannya lembut.

"Tenangkan dirimu,biarkan mereka berdua mengurus masalahnya." kata Sinta

"Tapi Varo sudah membuat kesalahan besar,apakah kami sebagai orangtuanya harus diam tanpa melakukan apapun?" ujar Anita dengan cairan bening yang mengalir dari pelupuk matanya.Dia jelas kecewa dengan putra yang selalu dia banggakan,tapi apa yang Varo berikan? Putranya malah memberikan luka pada gadis yang sudah mereka anggap sebagai putrinya sendiri.

Jennie tersenyum kecil,menggapai lengan Anita yang satunya,lalu mengusapnya lembut. "Percayakan pada kami berdua,tapi jennie minta maaf jika keputusan yang jennie ambil itu tidak sesuai dengan ekspetasi kalian."

"Papa akan mendukung keputusanmu sayang,asal kau terbebas dari bajingan ini" ujar Dika,papa Varo sembari menunjuk putranya dengan tatapan nyalang.













Bugh

Dika memukul putranya dengan membabi buta,acara kumpul keluarga yang sudah mereka rencanakan menjadi berantakan akibat ulah Varo.Putranya memberikan pukulan berat untuknya,Varo yang dia didik untuk menjadi laki-laki yang baik serta menjaga wanita seperti ratu.Tapi,putranya malah memberikan rasa sakit pada Wanita itu,pada Jennie lebih tepatnya.

Anita hanya diam tanpa ingin menghentikan suaminya,dia sama terpukul dengan tingkah Varo.Bahkan sepertinya rasa maaf saja tidak cukup,2 tahun mereka menjalin hubungan.Tapi apa yang Varo berikan?Hanya rasa sakit dan asam pahit hubungan keduannya.

Yeri malah terkekeh senang melihat papanya memukul Varo,dia tentu saja tau tentang alur hubungan keduanya.Terlebih dia orang yang paling excited saat Jennie dan Varo menjalin hubungan,nyatanya Varo malah mengecewakannya.

Dia yang sesama wanita tentu tahu apa yang jennie rasakan,Yeri bahkan salut dengan sikap sabar dan rasa cinta Jennie pada Varo yang tak pernah surut.

"Kau benar-benar membuatku malu, karena telah mendidikmu menjadi laki-laki brengsek!!" Dika menarik kerah baju Varo,sedangkan pria itu sudah lemas dengan wajah penuh luka lebam.Padahal baru saja Luna menyembuhkan lukanya tadi siang.

"Aku akan memisahkanmu dari Jennie,saat dia sudah mengatakan tentang keputusannya!!" Ujar dika bersungguh-sungguh.

"Dan saat kau menyesali hal itu,aku tidak akan luluh.Bahkan hingga kau sujud di bawah kakiku!!!" sambungnya.

Dika kemudian meninggalkan Varo yang sudah terkulai lemas,tanpa rasa prihatin sedikitpun.


















































Nah loh kebongkar

Love ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang