Juan terus menerus menggedor pintu kamar jennie,namun nihil sang pemilik kamar tidak kunjung membuka pintunya.
Ditambah,pintu kamarnya yang terkunci dari dalam.Membuat juan kesulitan membukanya.
Keadaan di rumah sedang sepi,kedua orangtuanya baru saja berangkat 15 menit yang lalu menghadiri acara pernikahan rekan bisnis ayahnya.
"Kunci cadangan" Tiba-tiba sebuah ide melintas di pikirannya,juan segera pergi menuju gudang.
Setelah menemukan Kunci itu,kemudian juan menarik knop pintu kamar Jennie.
Dirinya semakin panik,kala melihat jennie yang tengah tertidur membelakanginya dengan tubuh yang bergetar.
Juan ikut berbaring dan memeluk tubuh adiknya dari belakang,tak terasa matanya mengeluarkan cairan bening yang membasahi pipinya.
Jennie membalikkan tubuhnya menghadap juan kala bahunya terasa basah. "Bang" ujarnya dengan suara parau
Jennie menyeka air mata juan,dan memeluknya. "Dih,malah ikutan nangis" cibirnya pelan
Juan membalas pelukan jennie erat, "Biarin,itu tandanya gue sayang sama lo" jawab juan sembari mengecup pucuk kepala jennie.
Jennie tersenyum simpul di dada bidang juan,abangnya ini selalu bisa mencairkan suasana dan menenangkannya dikala jennie sedang sedih.Juan akan selalu menghampirinya dan memberikan Jennie pelukan hangat,serta lelucon yang membuatnya kembali tersenyum.
Memang definisi abang yang penyayang dan pengertian.
"Kalau sakit,mending lepas aja.Jangan terus di pertahanin,gue gasuka liat lo nangis kayak gini" Kata juan mengelus pipi tembam jennie.
"Jangan bilang lo gabisa lepas dia?" Juan menatap Jennie yang menundukkan kepalanya dengan bibir yang mengerucut lucu.
Jika saja jennie bukan adiknya,sudah dipastikan makhluk lucu didepannya sudah resmi menjadi pacarnya.
"Gue lagi break sama kak Varo" cicitnya
Juan membelakakan matanya terkejut sekaligus senang,berarti ada kesempatan jennie untuk putus dari Varo.Juan menantikan hari itu,hari di mana jennie menyandang status jomblo.
"Berarti ada kesempatan lo buat putus dari dia dan move on" ujarnya tersenyum lebar dengan mata yang berbinar.
Jennie menghembuskan napasnya gusar,ini yang sulit untuk dilakukannya.Apalagi melepas seseorang yang dia cintai,dan telah bersamanya selama 2 tahun.Tentu saja hal itu butuh proses dan waktu,tapi hal ini akan Jennie usahakan.
"Mau makan McDonald's" Jennie menganggukan kepalanya semangat dengan senyum gummy smile yang membuat juan tak tahan untuk mencium pipinya.
"Gemesin banget"
"Tapi bang juan yang bayar ya" Ujarnya memelas
"Iya,spesial untuk hari ini"
"Yeayy makasih"
Jennie memeluk juan erat,dan tak lupa mencium pipinya sebagai ucapan terimakasih yang diterima juan dengan senang hati.
"Bang,kok di post" protes jennie dengan mata kucingnya yang menatap tajam,namun terlihat sangat lucu.