BAB XXVI

558 46 0
                                    

Typo itu wajar 🤗
Happy reading!

Perihal kakak perempuanku
Terimakasih sudah menguatkan bahumu selama ini
Terimakasih atas tanggungan yang kau pikul selama ini
Dan terimakasih untuk pelukan hangat yang sempat kau berikan padaku.
Aku menyayangimu

Jakarta, beberapa tahun silam

Tisyana Anderson.

Gadis cantik berambut panjang berwarna coklat legam itu kini sudah menginjak dewasa. Ia bukan lagi anak SMA, sekarang ia ingin melanjutkan studinya. Oxford university, Inggris. Adalah tujuan kuliahnya sekarang. Ia memiliki cita-cita berkuliah diluar negeri sedari kecil, ia akan mengambil S1 disana dengan jurusan P.P.E (Politics, Philosophy, and Economics). Lalu menyelesaikan S2 nya di Stanford university.

Sedikit mengenal mengenai kepribadian seorang Tisyana Anderson. Ia anak pertama dari dua bersaudara. Syana adalah anak yang easy going. Karena punya sifat yang santai dan supel, maka gak heran kalau Syana mudah sekali untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Banyak teman adalah kesehariannya, namun ia tidak memaksa dirinya untuk harus selalu melakukan sesuatu agar disenangi banyak orang. Ya karena pada dasarnya Syana itu gak suka neko-neko dan memang disukai karena kepribadiannya.

Syana juga sama seperti anak muda pada umumnya yang menyukai artis-artis Korea. Katanya artis Korea adalah sebagai kehidupannya. Banyak yang berpandangan buruk terhadap K-Pop dengan alasan yang berbeda. Namun bagi Syana mengidolakan K-Pop tidak masalah asal tidak melupakan kewajibannya untuk beribadah. Bay the way idol K-Pop nya Syana adalah Na jaemin.

Jangan bilang kalau penyuka K-Pop tidak mempunyai cita-cita.

Kalian salah besar!

Syana memiliki beberapa cita-cita saat kecil, pertama cita-citanya ingin menjadi seorang musisi karena Syana ingin sekali merasakan bagaimana rasanya konser solo ditemani gitar atau piano sekaligus bernyanyi. Syana ingin saat konsernya semua keluarga datang dan duduk di bangku paling depan. Menatapnya bangga dan memberikan applaus atas karya-karyanya.

Namun beranjak remaja cita-citanya berganti, Syana ingin menjadi Presiden. Banyak sekali orang yang menganggap remeh pada cita-cita Syana ini. Halu kalau kata mereka mah. padahal apa salahnya bercita-cita menjadi seorang Presiden? Apa karena ia bergender wanita? padahal dari zaman penjajahan juga banyak sekali calon Presiden bergender wanita.

Alasan Syana memilih cita-cita ini adalah Syana ingin mengabdi kepada nusa dan bangsa, Syana ingin mengabdi atau melayani rakyat Indonesia bukan diabdi atau dilayani, Syana ingin membangun rakyat dan bangsa ini sehingga sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Sehingga ketika Syana pergi keluar negeri, bangsa-bangsa lain melihat paspor yang berlambang Burung Garuda, mereka akan terkagum-kagum kepada bangsa ini.

Beranjak SMA cita-cita itu kembali berubah. Syana ingin menjadi seorang pengusaha sukses. Alasannya sedikit absurd, katanya menjadi pengusaha akan mendapat banyak uang dan hidup tenang. Namun tidak hanya uang yang ia pikirkan, semua perjuangan dan resikonya sudah ia fikirkan matang-matang.

Entahlah saat ia berfikir ingin menjadi seorang pengusaha sukses, fikirannya tertuju pada sosok Maudy Ayunda. Syana terinspirasi dari sosok Maudy Ayunda dalam hal apapun. Ketekunan, tanggung jawab, dan kemandirian adalah prinsip hidup Maudy Ayunda bisa sukses sampai sekarang, kini Syana juga memegang teguh tiga prinsip itu hingga perkuliahan nanti. Semoga saja bisa seperti Maudy Ayunda katanya.

Syaqeel (Benci Jadi Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang