Typo itu wajar 🤗
Happy reading!Jakarta, Indonesia
Tring!
Suara pesan masuk yang tiba-tiba membuat Aqeela terbangun dari tidurnya. Sebenarnya bukan hanya suara pesan masuk, namun dari tadi suara dering panggilan juga mengganggunya. Aqeela lantas meraih ponselnya, dilihatnya layar itu pukul 04.00 pagi hari. Melihat banyaknya panggilan tak terjawab dan pesan masuk membuatnya penasaran.
Unknown
Unknown : Hey selamat pagi
Unknown : Kita bakal ketemu pagi ini
Unknown : Jam 9 gue tunggu di taman
Unknown : [ share location ]Aqeela menautkan kedua alisnya, siapa orang ini? Kenapa dia bisa tahu nomornya?. Ia hanya membaca pesan itu tanpa membalasnya sedikitpun. Namun tak lama...
Unknown : Kok di baca doang?
Unknown : Gamau bales nih?
Unknown : Gak kangen? 😆Aqeela mendengkus kesal.
Aqeela : siapa sih?!
Aqeela : gak sopan ganggu orang tidur
Aqeela : gue gak kenal sama loUnknown : Kita kenal, lebih dari kenal. Aqeela.
Tubuh Aqeela membeku seketika saat melihat pesan terakhir yang dibacanya. Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa tiba-tiba mengajaknya bertemu?.
Aqeela : lo bukan penipu kan?
Aqeela : sebutin mau apa lo hah?Unknown : [ share location ]
Unknown : gue tunggu disanaAqeela : DASAR MANUSIA GAK JELAS!
Pagi itu diawali dengan kekesalan yang sangat menjengkelkan. Pikirannya kembali teringat dengan kejadian beberapa minggu lalu saat ia baru sampai di Indonesia.
"Ayaaah!!! Cila mau salim dulu sebelum ayah berangkat kerja" seru seorang anak yang berusia 6 tahun.
Deg!
Jantung Aqeela seakan-akan berhenti saat itu juga. Tak sengaja ia melewati pekarangan rumah Rassya, karena ibunya menyuruh mengantarkan makanan pada pamannya. Mendengar seorang anak memanggil Rassya dengan sebutan ayah, ia tersenyum getir. Hatinya tidak karuan, sulit rasanya untuk berusaha ikhlas dengan janji yang masih ia genggam. Ia menahan air mata itu agar tidak turun sekuat mungkin.
"Lo pasti udah bahagia Sya..." Lirih Aqeela, kemudian kembali tanpa melanjutkan perjalanannya menuju rumah sang Paman.
"Aghhh kenapa sulit gini buat lupain Rassya?!"
✨🌠
"Untuk projek disini, saya percayakan pada kamu sepenuhnya. Kabari saya jika ada apa-apa, saya pergi dulu." Ucap Aqeela pada asistennya.
Asisten itu tersenyum ramah dan mengangguk. Lantas Aqeela pergi dari sana dan tujuan sekarang adalah ingin ke kantor sang ayah. Ia sudah memutuskan untuk membantu perusahaan ayahnya meskipun ia memiliki butik juga di Indonesia. Butik itu ia percayakan pada tangan kanannya Clarissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaqeel (Benci Jadi Cinta)
Random"Kenapa juga harus suka sama dia? gengsi kali" Rassya hanya tersenyum sinis, "awas aja kalo lo suka sama gue" batin Rassya. Sudah lah, cinta itu tetap anugrah meski kehadirannya tak sesuai dengan harapan. Sebab semakin keras kamu menolaknya, cinta p...