Tinggalkan jejak yahh😊
👉👈
Zanna terbangun begitu mendengar suara siswa yang berisik.
“Nat? Udah istirahat?”
“Udah pulang Princess, tuh liat udah jam satu siang,” jawab Nathan sembari memperlihatkan jam tangannya.
“Oke! Kalau gitu gue mau ketemu sama Winda dulu, bye Nathanku,” pamit Zanna meninggalkan Nathan sendiri.
Pas sekali! Zanna turun dari roftoop, Winda juga tengah mencarinya.
“Lu kemana aja sih, Zan. Gue kira Lo udah pulang duluan,” ujar Winda.
“Gue habis bobo cantik di atas sana, kita otw sekarang?”
“Iya, gue udah di telpon sama yang punya Club, katanya kita harus kesana sekarang,” jawab Winda. Zanna dan Winda pergi dari sana, tanpa mereka sadari, seseorang mendengarkan pembicaraan mereka.
“Gadis nakal! Bahkan dia berani pergi ke club di siang bolong seperti ini?”
______
Sekarang Zanna dan Winda sudah sampai di club itu. Zanna dan Winda merubah penampilan dengan menggunakan seragam disana.
“Ini seragam apaan, kok gini sih!” protes Zanna saat melihat bagaimana terbukanya pakaian itu. Paha yang terekspos dengan belahan dada yang terbuka.
“kalau Abang gue liat, bisa-bisa gue di keluarkan dari KK nih,” kata Zanna yang mencoba menarik baju itu untuk menutupi belahan dadanya.
“Tahan Zan, nggak bakalan lama kok! Setelah gue liat dengan mata gue sendiri Zero selingkuh, gue bakalan putusin dia terus tugas selesai.”
Zanna membawa nampan yang berisikan Wine, untungnya, Zanna dan Winda harus masuk ke ruang privat secara bersamaan.
Banyak pasang mata yang memperhatikan Zanna, mereka menatap lapar Zanna.
“Apa Lo lihat-lihat! Mau gue colok tuh mata!” sarkas Zanna.
Ceklek!
Zanna dan Winda terdiam begitu melihat banyak sekali pria dan wanita yang tengah minum. Tatapannya terhenti pada pria yang sangat Zanna kenal, Zero, pacar Winda. Zero tengah berciuman dengan seorang perempuan.
Winda menatap geram pada Zero, ternyata dia memang tidak salah, bahwa Zero berselingkuh darinya.
Plak!
“Anjing, goblog, berengsek, bajingan! Jadi ini yang selama ini Lo lakuin sama gue!”
Zero yang setengah mabuk itu sempoyongan ditambah tamparan yang diberikan Winda.
“Apa-apaan Lo tampar gue!”
“Lihat baik-baik Njing! Ini gue, Winda. Calon tunangan Lo! Gue gak mau tau, pokoknya pertunangan kita batal Bangsat!” murka Winda. Sebenarnya Zanna juga baru tau bahwa Winda dan zero akan bertunangan.
Winda langsung menarik Zanna untuk pergi dari ruangan itu. Dapat dia lihat bahwa Winda menangis.
“Lo nangis?”
“Bukan tolol, ini air ujan! Ngapain gue nangisin pria bejat kayak Zero,” sanggah Winda dengan terisak.
“Iya iya, air hujan. Lo gak berhak nangisin pria kayak Zero,” kata Zanna.
“Hey cantik, temenin Abang main yuk.”
Seorang pria yang sudah cukup berumur mendekati Zanna dan Winda, bahkan dengan sengaja dia menyentuh tangan Zanna.
“Lepasin gue Brengsek!”
“Mulutmu sangat kasar sayang, apalagi jika di ranjang.”
Bugh!
Zanna menendang selangkangan pria itu, pria itu meringis dan menyuruh para pria yang lainnya untuk menyentuh Zanna dan Winda. Pria sebanyak ini, Zanna tidak akan bisa melawannya.
Srett!
Salah satu pria berhasil merobek baju Zanna, Zanna berteriak begitu baju itu hampir melorot dan hampir memperlihatkan asetnya.
“Lepasin Temen gue bangsat!”
Plak!
Pria itu menampar Winda, Sudut bibir Winda mengeluarkan darah.
Zanna mencoba untuk mempertahankan baju robek itu. Para pria itu menatap dirinya lapar.
“Mari kesini, sayang!”
Zanna menutup mata sembari mempertahankan untuk menjaga tubuhnya. Bahkan dia tidak segan-segan menggigit atau menendang orang yang mencoba mendekatinya. Winda sendiri tengah ditahan oleh para bajingan itu. Zanna menitikkan air matanya, seseorang, siapakah yang bisa menolongnya.
Bugh! Bugh!
Dia terkejut saat seseorang membantunya berdiri, bahkan ada sehelai kain yang menutupi badannya.
“Zanna! Maafin gue, seharusnya gue gak bawa Lo kesini,” Isak Winda dan memeluk Zanna. Zanna hanya bisa terisak.
Dia melihat bahwa para pria itu sudah dikalahkan oleh seseorang. Dia melihat bahwa orang yang menolongnya adalah Arion.
“Kalian tidak apa-apa?”
Zanna dan Winda menganggukkan kepalanya, Arion membawa Zanna dan Winda keluar dari club itu.
“Apa yang kalian lakukan disini! Bagaimana bisa kalian ke club di siang bolong begini?”
“Jika saya tidak datang, apa yang akan terjadi dengan kalian. Terutama kamu, Zanna! Jika sampai kamu kenapa-napa bagaimana saya akan mengatakan kenapa keluarga kamu!” bentak Arion yang cukup membuat Zanna tersentak.
“Kalian ini masih kecil, kenapa kalian malah pergi ke club! Kalian menjual diri?”
“Anda tidak berhak berpikir seperti itu disaat anda belum tahu apa alasan kami pergi ke sini. Saya sangat berterimakasih bahwa anda menolong kami. Tapi! Anda tidak bisa mengatakan bahwa kami menjual diri begitu saja,” kata Zanna dan langsung pergi membawa Winda.
“Pak Arion Guoblog! Berani-beraninya dia ngatain gue jual diri,” maki Zanna yang membuat Winda tertawa. Sejenak mereka bisa melupakan insiden tadi, walaupun sebenarnya mereka sedikit takut juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Dosen (Slow Update)
أدب نسائي(Rate 17+) Banyak kata-kata kasar⛔ (Ambil positifnya, buang negatifnya yah temen-temen) (Revisi setelah tamat) Setelah menikah dan Bucin "Pak Dosen, password-nya apa?" Teriak para mahasiswa yang lagi berkumpul di kantin kampus. "Kurang sayang, tamb...