Kini waktuku bersamamu sudah tidak seperti dulu yang bisa kapanpun aku membuatmu kesal sekaligus bahagia
-Archakra Jonathan
Seperti biasanya setelah kelas Lavanya habiskan di kantin bersama teman-temannya. Kini sudah berkumpul yang bersamanya ada kekasih tercinta yaitu Sagara yang selalu duduk disampingnya. Disebelahnya lagi tentu ada Karisa sahabat dekatnya, ada David yang tak pernah pisah dari kekasihnya. Ada Felycia dan juga Archakra.
Archakra duduk tepat di hadapan Lavanya. Laki-laki itu kini memperhatikan Lavanya seksama, gadisnya sudah berubah. Yaa berubah menjadi lebih baik mungkin. Dia memiliki banyak teman, dan kekasih yang sayang padanya.
Lavanya tau kini Archakra sedang memperhatikannya dengan Sagara. Rasa Lavanya kini campur aduk, ada senang karena bertemu kembali dengan Archakra, namun juga sedih karena kini mereka tidak bisa sedekat dulu.
"Bakso aku enak loh." Sagara memberikan satu sendok baksonya pada Lavanya.
"Hemm." Lavanya sontak terkejut kemudian menoleh pada kekasihnya. "Emang iya?!"
"Coba deh," ucap Sagara.
Lavanya melahap bakso yang diberikan oleh kekasihnya. Rasanya masih sama seperti bakso yang ada di mangkuk dia tidak ada bedanya.
"Rasa bakso," ucap Lavanya setelah mengunyah.
Setiap kali makan hanya ada dua orang yang selalu diam dan lebih memilih menikmati makanannya. Mereka adalah Karisa dan Felycia.
"Sayang, bakso punya aku juga enak loh." David tak ingin kalah. Dia menyuapi satu sendok bakso pada kekasihnya.
"Dihh enggak mau kalah." cibiran Lavanya membuat David mendelik padanya.
"Gue juga punya ayang." ucap David angkuh.
"Dasar bucin lo." ucap Lavanya.
"Heh lo juga bucin anjing!! Tuh Sagara ampe bucin akut sama lo." ungkap David tak terima.
Memang benar Sagara sangat bucin pada Lavanya. Karena dia tau bahwa hubungan mereka hanya sementara dan Sagara harus menggunakan waktunya sebaik mungkin.
"Berantem mulu." Felycia mulai bicara yang sejak tadi hanya diam. Dia mulai merasa risih dengan debatan dari Lavanya dan David.
"Dia duluan." sahut David.
"Lo duluan bego." komentar Lavanya tak terima.
"Sayang, udah ya." ucap Karisa dengan nada rendah dan lembut yang membuat David menatap kekasihnya penuh cinta dan mengangguk paham.
"Giliran sama pawang aja nurut." sindir Lavanya.
"Kamu ribut terus sama David. Enggak cape?" kini giliran Sagara yang membuka suara.
"Dia yang mulai duluan."
"Lavanya enggak akan mau kalah kalo diajak debat. Enggak bakal berenti gitu aja, kecuali dia yang menang." tiba-tiba Archakra mulai membuka suaranya. Sontak semua teman-teman barunya menatap dirinya kaget.
"Kayaknya lo tau banyak soal Lava." ucap Karisa.
Archakra hanya tersenyum sekilas kemudian melanjutkan kembali makannya.
"Woy!!!! Udah pada pesen makan duluan aja kalian." ucap Tiara yang baru saja datang bersama dengan anggota Infinity lainnya.
Seperti biasa dia bersama dengan kedua laki-laki yaitu Bima dan Rey. Dan juga ada pasangan paling idaman yaitu Lily dan Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limit (Infinity 2)
Romansa"Ada batas diantara kita yang tidak bisa aku robohkan sampai kapanpun." -Lavanya Carolyn. "Kalo cari imam di masjid. Jangan ngelirik yang di gereja," sindir Archakra pada gadis yang tengah duduk menunggu kekasihnya selesai beribadah. Lavanya terdia...