5

614 82 12
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Shouma paling malas

Aku dan karma pergi ke sekolah bersama-sama setelah pulang dari liburan selama tiga hari dua malam.

"Niichan ada ide tidak untuk membunuh koro-sensei?" Tanyaku.

"Kita kan sudah pernah mencobanya namun gagal." Ucap Karma.

"Susun rencana lagi ya." Ucapku.

"Boleh saja." Ucap Karma.

Aku dan karma tiba di kelas saat pelajaran dimulai ada murid baru bernama itona namun kulihat sepertinya ada hal yang tidak beres.

Dan benar itona menantang koro-sensei bertarung lalu semuanya membuat arena pertarungan dari kursi dan meja.

Aku dan karma duduk dengan tenang sambil memakan lollipop yang kubeli saat berangkat sekolah tadi.

"Shouma bagi dong." Ucap Sugino.

"Nih sugino." Ucapku memberi permen lollipop kepada sugino.

"Terimakasih shouma." Ucap Sugino.

"Sama-sama." Ucapku.

Aku menonton pertandingan koro-sensei dan itona dengan tenang yah pemenangnya koro-sensei membuat itona marah namun tak lama ada orang yang mengantarnya tadi pagi membawa pergi itona.

"Pelajaran dilanjutkan koro-sensei?" Tanyaku.

"Sepertinya tidak shouma-kun." Ucap Koro-sensei.

"Oh baiklah." Ucapku.

Kami semua pulang dan aku terdiam sesaat merasakan kepalaku pusing sekali.

"Niichan!" Panggilku.

Karma membalikkan badannya lalu menghampiriku.

"Ada apa dek?" Tanya Karma khawatir.

"Kepalaku pusing." Keluhku.

Karma menyentuh keningku dan berjongkok di depanku membuat aku langsung naik ke punggung karma.

"Makanya jangan main hujan-hujanan." Ucap Karma.

"Habisnya bosan sih jadi main hujan-hujanan deh." Ucapku.

"Dasar." Ucap Karma.

"Niichan mual." Ucapku.

Karma menurunkanku dan aku melihat sekeliling lalu melihat toilet membuatku langsung kesana.

Aku muntah disana dan karma meminjit tengkuk leherku agar segera mengeluarkan semuanya.

"Adek makan apa sih?" Tanya Karma khawatir.

✔️ Akabane Karma Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang