7

442 60 8
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Shouma juga punya

Banyak insiden di awal semester ini dan aku hanya bisa menjadi penonton saja.

Saat ini kami semua sudah selesai absen seperti biasa akan belajar lagi dan aku mencatat materi dengan tenang.

Di jam istirahat ada yang datang ternyata itona ingin menjadi murid biasa di kelas ini karena sebelumnya itona mengamuk lalu kami semua membantunya lepas dari tentakel itu.

"Santai saja itona tidak ada yang gigit kok." Ucapku merangkul pundak itona.

"Ah iya." Ucap Itona.

"Kaku sekali santai saja." Ucap Sugino.

"Biasalah belum terbiasa." Ucapku.

"Lha kau sehari saja sudah bisa akrab dengan kami semua." Ucap Terasaka.

"Setiap orang kan berbeda-beda sifatnya mungkin itona tipikal yang pemalu." Ucapku.

"Jaa ayo keluar kita latihan dulu!" Ajakku menarik tangan itona.

"Baiklah etto." Ucap Itona.

"Akabane shouma panggil saja shouma." Ucapku.

"Baiklah shouma." Ucap Itona.

Kami semua mengajak itona bermain di halaman sekolah bahkan aku membuat itona akrab dengan yang lainnya kecuali karma.

"Niichan ayo!" Pekikku.

"Tidak." Ucap Karma.

"Kakakmu dingin sekali shouma." Ucap Isogai.

"Tapi denganku tidak." Ucapku.

"Wajar kan adiknya." Ucap Okuda.

"Bermain baseball yuk bosan!" Ajakku.

"Ya ayo." Ucap Sugino.

Kami semua bermain baseball dan hari ini ada jadwal pelajaran olahraga jadi kami berlatih juga untuk membunuh.

Aku menarik tangan karma dan berlatih bersama-sama lalu kulihat ada yang aneh dari kayano.

"Dia kenapa ya?" Batinku.

"Dek!" Panggil Karma.

"Eh iya?!" Kagetku.

"Sudah selesai jam olahraga nya ayo masuk kelas!" Ajak Karma.

"Ya ayo." Ucapku.

Pulang sekolah aku tidak meminta apapun kepada karma membuat heran karma.

✔️ Akabane Karma Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang