9

390 55 8
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Shouma tidak menyangka

Aku terdiam karena sejak kematian koro-sensei karma menjadi lebih pendiam dan hari ini hari kelulusan tiba namun karma belum bangun juga.

Aku menghampiri kamar karma untuk membangunkannya dan saat kulihat karma sebenarnya sudah bangun namun hanya diam saja.

"Niichan ayo ambil surat kelulusan!" Ajakku.

"Adek saja niichan di rumah." Ucap Karma.

"Baiklah." Ucapku.

Aku mencium tangan kanan karma dan berlalu pergi menggunakan mobil untuk mengambil surat kelulusanku dan karma.

Saat tiba di gedung sekolah semuanya melihat kearahku jadi aku menggunakan headset agar tidak mendengarkan suara mereka.

Setelah mengambil surat kelulusan aku akan pergi namun semua teman kelas e menghadang jalanku.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Karma kemana?" Tanya Terasaka.

"Niichan tidak enak badan." Ucapku.

"Oh begitu ya padahal kami semua mau makan-makan bersama untuk merayakan kelulusan." Ucap Sugino.

"Minggu depan saja bagaimana?" Usulku.

"Boleh saja." Ucap Nagisa.

"Kalian datang saja nanti aku kirim alamat tempat kita makan-makan bersama." Ucapku.

"Siap shouma." Ucap Sugino.

Kami semua foto-foto bersama-sama untuk kenangan-kenangan.

Setelah selesai kami semua berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing.

Aku kembali ke rumah dan melihat ke ruang tamu ternyata karma sedang menonton tv dengan tenang.

"Lulus kan?" Tanya Karma.

"Iya lulus dan niichan dapat penghargaan sebagai lulusan dengan nilai tertinggi." Ucapku.

"Kesini dek." Ucap Karma.

Aku menaruh surat kelulusan dan piala milik karma di meja lalu mendekat kearah karma.

Aku duduk di samping karma lalu karma tiduran di pahaku dan memeluk perutku dengan erat.

"Masih sedih?" Tanyaku.

"Masih." Ucap Karma.

"Sudah sebulan sejak kematian koro-sensei." Ucapku.

✔️ Akabane Karma Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang