Here Me Roar! (1)

309 31 55
                                    

WARNING!!!!! MENGANDUNG VITAMIN C eh salah, MATURE CONTENT 🔞🔞🔞🔞🔞!!!!

SAYA HANYA PENYEDIA LAPAK DAN LAYANAN. .DOSA TANGGUNG BARENG-BARENG LOH YAH!!!

.

.

.

"Mau kuajari caranya?" Leeteuk berbisik, tapi Heechul mendengar seolah dia sedang berteriak. Malu sekali rasanya.

Kenapa si bodoh ini malah bicara begitu sih!? rutuknya dalam hati.

Heechul ingin sekali berubah menjadi cacing dan lari mengubur dirinya ke tanah. Tak sanggup rasanya menghadapi pria manis di depannya ini. Tapi di juga tidak tahu bagaimana harus melanjutkan ini semua, dari mana ia harus mulai atau apa yang harus dilakukan kemudian.

Heechul menginginkan Leeteuk sebesar Leeteuk menginginkannya saat ini. Tapi takut untuk menjadi penerima. Bagaimana pun dia laki-laki kan?!

Ya. .Leeteuk juga laki-laki sih, tapi kan dia tidak pernah punya pengalaman jadi pihak yang di bawah. Bertahun-tahun bergaul dengan Hyukjae dan Donghae pun dia tak pernah bertanya soal bagaimana mereka melakukan sex atau siapa yang di atas dan siapa yang di bawah.

Heechul benar-benar buta!

"Chul. . ." Leeteuk memanggil lagi, pelan, tapi entah mungkin karena melamun atau apa Heechul malah tersentak kaget. "Are you okay?" lelaki berambut madu itu bertanya lagi.

Heechul tak menjawab, hanya menatapnya dengan tatapan bingung bercampur tegang, "Teuk, bisakah. .tidak sekarang?"

Ah sial!!! Mulut ini tak bisa diajak bekerja sama!! Jelas-jelas dia menginginkanya. Benda di bawah sana juga sudah setengah bangun karena terlalu bergairah. Tapi dia malah meminta berhenti. Sialan, Kim Heechul! Apa sih maumu!? Heechul berakhir memaki dirinya sendiri.

Leeteuk tersenyum dan mengangguk, "aku mengerti, tak apa kalau kau tidak siap, hanya. . ." dia menggantung kalimatnya membuat Heechul penasaran.

"Hanya apa?"

"Hanya. . .kau yakin itu akan baik-baik saja?" Leeteuk menunjuk ke bagian bawah di balik celana Heechul.

Akh sial, sial, sial!!!! Kenapa harus lihat!!!!

"Tidak apa-apa, aku bisa urus ini sendiri, jangan khawatir!" Heechul sedikit mendorong tubuh Leeteuk agar dia bisa bangkit dan berlari ke kamar mandi.

Namun baru saja hendak bangun, Leeteuk menarik tangannya, "Chul, please. .let me lead you."

Hah?! Memimpin? Untuk apa? Lagi-lagi Heechul bingung, tapi ia tak menolak ketika Leeteuk kembali mendudukkannya ke atas sofa dan menciumnya.

Ciuman mereka kali ini berubah kasar, kacau, tapi entah kenapa Heechul sangat menyukainya. Membuat kepalanya pusing lagi, apalagi Leeteuk juga memegang kepala belakangnya, menekannya dan membuat ciuman mereka terasa semakin dalam. Begitu juga Heechul yang entah setan apa yang merasukinya, tangannya bergerak sendiri membuka kancing-kancing kemeja Leeteuk di sela ciuman itu.

Leeteuk biarkan saja Heechul melucutinya, dia tak keberatan. Toh dia juga menginginkannya. Leeteuk tahu Heechul juga menginginkannya sebanyak dia menginginkan Heechul, hanya mungkin dia tak tahu harus bagaimana mengatakannya. Bahkan soal Heechul ingin menjadi yang dominan. Lucu sekali, bahkan di saat-saat seperti ini pun dia masih saja tak mau kalah.

Bukankah itu menggemaskan?!

Tapi Leeteuk sudah terbiasa memanjakan. Pengalamannya dengan wanita yang tidak cuma satu dua adalah sumber referensi menguntungkan yang ia punya sebagai senjatanya menghadapi Heechul saat ini. Memang, dia tidak punya pengalaman dengan pria, belum. Dan bahwa Heechul pria pertama di hidupnya adalah benar. Tapi mau bagaimana pun sex itu kan sama saja, ini soal memberi dan menerima. Dan kebetulan Leeteuk sudah expert dalam urusan ini. Tidak mungkin dia jadi penerima jika itu Heechul, kan?

MORE THAN WORDS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang