Bs04

5.7K 572 18
                                    

🍁please typo tandai🍁

"Delu ini helmnya " Teriak uchi dari dalam lalu wanita cantik itu muncul dari balik pintu sambil mengapit helm milik delusa dipinggangnya.

"Taruh sini ma. Makasih yah" Ucap delusa seraya tersenyum pada uchi dengan tangannya yang bergerak lincah, mengikat tali sepatunya sendiri.

"Pulangnya jangan malem-malem yah" Pesan uchi sambil menjulurkan tangannya saat delusa meminta salim padanya.

"In syaa Allah.. Delusa berangkat dulu yah mah, assalamualaikum" Salam delusa sembari memakai helmnya dan naik keatas motor vespa milik delan yang kini beralih menjadi miliknya.

Tin..

Delusa membunyikan klakson pada uchi, dia pun mengegas motornya dan menjalankan motornya keluar dari perkarangan rumah.

"Baru juga pulang sekolah, udah berangkat lagi aja. Gini banget yah nasib temenan sama tuh tiga curut " Gerutu delusa yang lelah sendiri.

Satu mingguan ini dia disibukan dengan jadwal latihan dance untuk acara bazar yang ditunda sepuluh hari hingga lusa akibat dari tiga sekolah lain yang ikut bergabung untuk meramaikan bazar kali ini.

"Adeknya ngikut dance, mereka juga ikut dance. mana gue juga yang disusahin lagi, gimana kalo adeknya pada mati? ngikut mati juga kali tu tiga semprul" Dumel delusa, dia bersungut-sungut seraya memasukkan motornya keperkarangan sekolah.

"Kakak. . "

"Siapa yang manggil " Gumam delusa sambil melepas helmnya dan menoleh kebelakang.

"Winter. Kenapa? " Tanya delusa saat adiknya itu sudah sampai didepannya.

"Minta duit dong " Pinta winter menadahkam tagannya pada delusa.

" Winter lupa bawa duit, aus nih kak" Rengeknya seraya menelan air liurnya.

"Elaah, gue kira mau kasih duit. eh taunya malah minta duit " Dumel delusa sambil meraba saku celananya dan memberikan duit berwarna biru pada winter.

"Weee gocap, makasih ya kak. Makin sayang deh sama kak delu " Heboh winter yang langsung memeluk delusa, dia pun melepaskan pelukannya dan ngacir kembali kedalam gedung.

"Nye-nye-nye, giliran gini aja baru bilang sayang " Gerutu delusa seraya turun dari motornya dan menyusul winter kedalam gedung sekolahnya.

Delusa masuk kedalam ruang musik "assalamualaikum. Yang gak jawab keturunan setan " Pekik delusa seraya menaruh tasnya diatas tiga tas milik temannya.

"Waalaikumsalam.. " Sahut keras ruby, Rosa dan sheina secara bersamaan.

"Kak billa belum dateng? " Tanya delusa saat dia tidak mendapati keberadaan dari sosok perempuan yang melatihnya hampir sepuluh harian ini.

"Katanya mau jemput bundanya yang baru pulang dari luar negeri. Dia suruh kita latihan sendirian dulu, lagian juga kita kan udah fasih sama gerakannya " Sahut Rosa seraya memainkan rambut pirangnya.

"Ayo latihan lagi, pokoknya kita harus lebih bagus dari si ono" Kata sheina yang nampak begitu gigih.

"Si ono si ono, sebut aja namanya susah bener elaahh. Lagian kalian itu adek kakak, ngapain sih pake musuhan segala. dan menurut gue yang salah tuh bukan mereka tapi orang tua kalian, jadi bijaklah wahai kawan "tegur delusa.

" Yang salah emang orang tua kita, tapi mereka kan bisa nyangkal atau belaiin kita sebagai kakaknya bukan bisanya diem aja "sambar Rosa kesal sendiri.

" Aduh, serah kalian dah. pusing gue, gak kakaknya gak adeknya bahkan bonyoknya sama-sama keras semua "semprot delusa, lalu dia beralih menyalakan musiknya dan menutup mulut Rosa yang hendak membalas lagi perkataanya.

Bad Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang